Jakarta – Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (25/9) diprediksi masih akan mengalami pelemahannya akibat kekhawatiran pasar yang meningkat terkait pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengeluhkan negara Tiongkok dalam sidang umum PBB.
“Karena keluhan Trump di PBB tentang Tiongkok yang bisa mengganggu jalannya negosiasi dagang AS Tiongkok,” kata Ariston ketika dihubungi oleh infobanknews di Jakarta, Rabu 25 September 2019.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, Donald Trump menyampaikan pernyataan yang bisa meningkatkan tensi perang dagang, pada Sidang Umum Tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-74 dengan menyebut Tiongkok melakukan praktik perdagangan tidak adil, dan menghambat pasar.
Tak hanya itu, Ariston menyebut data tingkat keyakinan konsumen AS pada bulan September yang dirilis semalam di bawah ekspektasi pasar menambah efek samping dari perang dagang berkepanjangan .
“Kalau mengikuti momentum kemarin, Rupiah masih berpotensi melemah ke 14.150 dengan support di 14.070,” tambah Ariston.
Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan hari ini (25/9) Kurs Rupiah berada di level Rp14.120/US$ posisi tersebut melemah bila dibandingkan pada penutupan perdagangan kemarin (24/9) yang masih berada di level Rp14.110/US$.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (25/9) kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.134/ US$ melemah dari posisi Rp14.099/US$ pada perdagangan kemarin (24/9). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah cara hidup masyarakat, terutama dalam hal… Read More
Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir bakal melanjutkan program ‘bersih-bersih BUMN’ jilid kedua dalam melawan… Read More
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada hari ini (8/11) melaporkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja… Read More
Bandung – Direktur Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Meirijal Nur, mengungkapkan PT Geo Dipa Energi (Persero)… Read More
Jakarta – Kinerja Bank Riau Kepri Syariah (BRK Syariah) hingga September 2024 menunjukkan tren positif… Read More
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka opsi untuk ‘menyatukan’ PT… Read More