PermataBank Catat Laba Rp164 Miliar di Kuartal I, Turun 63,7%
Jakarta – PT Bank Permata Tbk (PermataBank) masuk dalam daftar Perusahaan dengan kategori ASEAN Asset Class, berdasarkan penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS). Terpilih di urutan ke-6 dari 10 Perusahaan Tercatat di Indonesia memberikan validasi bagi PermataBank sebagai bank yang dinilai memiliki tata kelola perusahaan yang baik dan layak dilirik oleh kalangan investor global.
Direktur Kepatuhan dan Hukum PermataBank, Dhien Tjahajani, mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi penghargaan dari ACGS dengan menempatkan PermataBank sejajar dengan perusahaan-perusahaan terkemuka di ASEAN.
“Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan prinsip yang kami pegang teguh dalam menjalankan bisnis terhadap stakeholders. Dalam masa challenging pandemic COVID-19 yang sedang menghantam berbagai industri, pengakuan ini memberikan kepercayaan diri bagi kami untuk terus berkembang lebih baik di masa mendatang,” kata Dhien melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa 16 Juni 2020.
ACGS merupakan inisiatif mengenai tata kelola perusahaan dari Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dalam rencana implementasi ASEAN Capital Market Forum (ACMF) yang diselenggarakan dengan tujuan untuk mempromosikan ASEAN sebagai aset berkelas dan meningkatkan kepercayaan investor global atas kualitas perusahaan di regional ASEAN.
“Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi secara aktif memberikan dukungan untuk tercapainya proses GCG yang baik bagi PermataBank. Kami percaya dengan tetap menerapkan prinsip prudential banking dapat menjaga stabilitas performa serta tingkat kesehatan bank secara berkelanjutan,” ujar Dhien.
Pencapaian PermataBank terus membaik dari tahun sebelumnya, sehingga menjadi tolak ukur untuk terus menaikkan peringkat dalam ACGS. Dalam Kuartal I tahun 2020 sendiri PermataBank mampu membukukan pendapatan operasional sebesar Rp2,1 triliun, atau tumbuh sebesar 15,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara untuk pendapatan bunga bersih sebesar Rp1,6 triliun bertumbuh sebesar 15,5% year-on-year (yoy) sejalan dengan pertumbuhan kredit yang diberikan sebesar 5,7% yoy. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More