Perbankan

PermataBank Genjot Dana Murah Dengan Perkuat Layanan Digital

Jakarta – PT Bank Permata Tbk (PermataBank) terus menggenjot perolehan dana murah atau current and saving account (CASA) di 2022. Hal ini seiring dengan inisiatif strategis perseroan untuk menjadi deposit dan wealth franchise terdepan di Indonesia.

Direktur Utama Bank Permata Meliza M. Rusli mengatakan, untuk meningkatkan perolehan dana murah, Bank Permata akan mengandalkan layanan serta produk digital khususnya melalui mobile banking. Selain itu, bank akan terus melakukan edukasi agar semakin banyak nasabah yang menggunakan transaksi dan aktivitas perbankan melalui channel digital.

“Dan tentu selama ini yang paling penting di sini bagaimana platform digital kami bisa dijadikan sebagai alat untuk membantu nasabah melakukan daily banking experience. Dengan hal tersebut menjadi keseharian semua pelanggan kami, maka akan memberikan kepercayaan untuk bisa menempatkan dana mereka di Permatabank,” ujar Meliza kepada Infobank di Jakarta, Senin, 5 September 2022.

Kendati pelayanan digital sudah jauh meningkat dibandingkan pelayanan yang offline, Meliza mengatakan Bank Permata tetap akan meningkatkan kualitas layanan di kantor cabang. Hal ini dikarenakan masih ada sejumlah nasabah yang memilih layanan di kantor cabang karena dapat berinteraksi langsung dengan tim yang ada di kantor cabang.

“Jadi misalnya mereka banyak mendapatkan pelayanan dalam hal literasi finansial, edukasi mengenai produk produk wealth management, investasi, ataupun pelayanan untuk mengatur keuangan atau planning wealth mereka,” ungkapnya.

Untuk meningkatkan layanan di Kantor cabang, saat ini Bank Permata tengah melakukan inovasi terhadap 10 kantor cabang yang tersebar di Indonesia. Kantor cabang ini didesain dengan kombinasi layanan secara offline maupun online. Dengan demikian nasabah dapat merasakan layanan yang terintegrasi dengan fitur-fitur yang ada di mobile banking Ketika mengunjungi kantor cabang.

Di semester I 2022, Bank Permata mencatat rasio CASA 58,75% atau mencapai Rp100,88 triliun dari total dana pihak ketiga (DPK) Rp171,72 triliun. Rasio CASA tersebut meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 51,63%.

Sementara itu, Bank Permata mencapatatkan pertumbuhan aset sebesar 7,9% (yoy) menjadi sebesar Rp230 triliun year on year (yoy). Aset ini salah satunya ditopang oleh kreidt kredit yang tumbuh 11,4% (yoy) menjadi sebesar Rp134,7 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi dan KPR masing-masing sebesar 14,2% dan 19,5%.

Meliza mengatakan kinerja positif yang dicapai Bank Permata merupakan hasil sinergi yang kuat antara perusahaan yang dipimpinnya tersebut dengan Bangkok Bank, terutama dalam hal koloborasi jaringan internasional dan sinergi dalam meningkatkan pelayanan yang optimal bagi seluruh nasabah Bank Permata di Indonesia.

“Saya berharap Bank Permata selalu tumbuh dan memberikan solusi keuangan dan menjadi trusted partner bagi pelanggan kami. Tentu hanya bisa kami lakukan kalau kami terus berinovasi dengan seluruh stakeholder yang ada untuk bisa menghasilkan produk yang sesuai kebutuhan pelanggan,” tutup Meliza. (*). Dicky F. Maulana

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Ekonom Prediksi Penerimaan Pajak 2025 Tak Capai Target

Jakarta – Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto memprediksi bahwa penerimaan pajak… Read More

6 hours ago

Siapa Pendiri Taman Safari Indonesia? Ini Dia Sosoknya

Jakarta - Siapa pemilik dari Taman Safari Indonesia? Pertanyaan tersebut banyak diperbincangan publik luas seiring… Read More

6 hours ago

IHSG Jelang Long Weekend Ditutup Menguat ke Level 6.438

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini, 17 April 2025,… Read More

6 hours ago

RUPST BTPN Syariah Bagikan Dividen

Jajaran Komisaris BTPN Syariah berfoto bersama dengan jajaran Direksi, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan,… Read More

6 hours ago

Bos Pegadaian Beberkan Peluang dan Tantangan Bisnis Emas

Jakarta - PT Pegadaian Persero (Pegadaian) mengungkapkan peluang besar industri bullion bank, yakni bank yang… Read More

7 hours ago

Deindustrialisasi Vs Industry Led Growth

Oleh Cyrillus Harinowo, pengamat ekonomi PAGI itu, saya melakukan perjalanan ke San Diego Hill di… Read More

7 hours ago