Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bersama dengan PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) sepakat bersinergi untuk meningkatkan akses masyarakat pada layanan pembayaran non tunai. Kerja sama ini diharap dapat mengoptimalisasi jaringan pembayaran yang telah dimiliki masing-masing pihak serta mengakselerasi pencapaian keberhasilan gerakan nasional non-tunai.
Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menjelaskan nantinya para pengguna LinkAja telah dapat melakukan isi ulang saldo e-money dan bertransaksi di lebih dari 18 merchant Bank Mandiri.
“Seiring dengan semangat BUMN Hadir Untuk Negeri, kami berharap kerja sama ini dapat memberikan nilai tambah yang optimal kepada kedua belah pihak, termasuk merchant rekanan Bank Mandiri dan masyarakat umum pengguna Mandiri e-money,” kata Hery Gunardi di Plaza Mandiri Jakarta Jumat 1 November 2019.
Hery menambahkan, kerja sama ini juga dapat memperkuat jaringan akseptasi retail merchant Bank Mandiri, terutama untuk transaksi menggunakan kode QR, serta meningkatkan transaksi EDC di merchant-merchant Mandiri dari pengguna LinkAja.
Hingga September 2019, Bank Mandiri mengoperasikan lebih dari 230 ribu mesin EDC dengan jumlah frekuensi transaksi harian mencapai 570ribu transaksi senilai Rp3Triliun.
“Kerja sama ini juga akan memperkokoh posisi Bank Mandiri sebagai salah satu market leader di bisnis micro payment. Bank Mandiri selaku perusahaan perbankan juga membuka opportunity kolaborasi dan terbuka terhadap inovasi digital untuk percepatan pertumbuhan ekonomi baik makro maupun mikro di seluruh penjuru Indonesia,” lanjut Hery.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Utama Finarya Danu Wicaksana menyebut, kerja sama strategis antara Bank Mandiri dan LinkAja merupakan wujud komitmen kami dalam akselerasi digitalisasi transaksi di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
“Kami harap kehadiran fasilitas layanan isi saldo kartu Mandiri e-money dan perluasan penerimaan transaksi di berbagai merchant Bank Mandiri dapat semakin memperkaya pilihan layanan bagi pengguna setia kami,” kata Danu.
Lebih rinci lagi, berbagai lini usaha yang dapat mengisi ulang LinkAja antara lain, merchant online e-commerce (Bukalapak dan Blibli), transportasi (Citilink dan Dwidaya), F&B (KFC, Chatime, Upnormal Group, dan Hoka-Hoka Bento), Kawasan Wisata (Taman Safari Indonesia),
Kemudian, Dept. Store (Ramayana dan Sarinah), Health & Beauty (Watsons), Book Store (Gramedia), Retailer (Jumpstart & Caffe Pierro – Vending Mesin Kopi, Astragraphia – Vending Mesin Printer, Smart Locker, ABN – Vending Mesin Sosro & Pocari Sweat T1 & T2 Bandara) serta program promosi untuk merchant-merchant yang menerima transaksi menggunakan LinkAja. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More