Perluas Adopsi Obligasi, Indo Premier Luncurkan IPOT Bond

Jakarta – PT Indo Premier Sekuritas (Indo Premier) resmi menjual obligasi secara langsung kepada investor ritel melalui platform IPOT Bond. Direktur Utama Indo Premier, Moleonoto The, menegaskan bahwa IPOT Bond hadir sebagai bentuk komitmen Indo Premier untuk membantu investor ritel meraih keuntungan maksimal dari obligasi dengan menawarkan harga terbaik yang dapat diakses oleh para investor.

“Melalui IPOT Bond, kami membuka jalan bagi investor ritel untuk meraih potensi keuntungan yang lebih maksimal dengan akses harga terbaik, baik untuk obligasi pemerintah maupun korporasi, serta kemudahan likuiditas yang ditingkatkan. Ini bukan sekadar fitur, tapi langkah konkret untuk mengubah cara kita melihat, mengakses, dan memaksimalkan investasi obligasi,” ujarnya, seperti dikutip, Jumat, 16 Mei 2025.

Sementara itu, adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor ritel terhadap mekanisme dan cara kerja obligasi di pasar sekunder. Data statistik Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per akhir Maret 2025 menunjukkan jumlah investor ritel untuk SBN baru mencapai 1,19 juta investor.

Baca juga: Indo Premier Sekuritas Rilis Power Fund Series, Berikut Fitur Manfaatnya

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan jumlah investor pasar modal yang telah mencapai 15,7 juta investor, jumlah investor saham 6,7 juta investor dan jumlah investor reksa dana 14,8 juta investor.

Selain itu, minimnya transparansi harga serta keberadaan biaya tersembunyi menjadi salah satu hambatan yang menghalangi investor untuk memaksimalkan potensi keuntungan mereka.

Transformasi Investasi Melalui IPOT Bond

Moleonoto menambahkan bahwa IPOT Bond bukan sekadar fitur tambahan, tetapi merupakan bagian dari transformasi Indo Premier dalam menyediakan lebih banyak pilihan instrumen investasi melalui aplikasi IPOT.

“IPOT Bond bukan hanya pelengkap, tetapi bagian dari transformasi yang lebih besar tentang bagaimana Indo Premier menghadirkan lebih banyak pilihan instrumen investasi melalui aplikasi IPOT. Kami percaya, dengan akses yang mudah dan harga yang lebih kompetitif, investor ritel bisa menikmati keuntungan maksimal dari IPOT Bond,” tambahnya.

Baca juga: Indo Premier Optimis Investasi Reksa Dana Masih Moncer di 2023

Sementara itu, hingga 2024 Indo Premier telah menerbitkan 89 penerbitan yang terdiri atas 62 obligasi, 17 sukuk, 5 USD Bonds, 3 Green Bond dan 2 Perpetual Note dengan nilai emisi Rp87,4 Triliun dan porsi Indo Premier mencapai Rp21,4 Triliun.

Indo Premier juga dipercaya oleh berbagai BUMN dan konglomerasi besar seperti PLN, BRI, Astra Group, hingga Provident Group untuk menangani transaksi obligasi dan sukuknya.

“IPOT Bond juga menawarkan harga beli obligasi yang lebih kompetitif, fleksibilitas memilih antara obligasi pemerintah dan korporasi hingga proses transaksi yang cepat, di mana setiap pembelian obligasi akan langsung masuk ke dalam portofolio. Berbagai keunggulan ini adalah sesuatu yang belum pernah ditawarkan perbankan atau aplikasi investasi lainnya,” pungkasnya. (*) Ayu Utami

Yulian Saputra

Recent Posts

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

10 mins ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

1 hour ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

2 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

3 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

3 hours ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

4 hours ago