Ilustrasi hewan peliharaan. (Foto: Unsplash/Andrew)
Jakarta – Kerusuhan dan penjarahan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir tidak hanya menimbulkan kerugian materi pada harta benda, tetapi juga berdampak pada hewan peliharaan.
Sejumlah kasus memperlihatkan hewan-hewan ditinggalkan pemiliknya saat rumah mereka menjadi sasaran penjarahan, termasuk rumah pejabat negara.
Namun, Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan menegaskan bahwa perlindungan terhadap hewan peliharaan di Indonesia masih sangat terbatas.
“Asuransi hewan itu kan hanya terbatas pemainnya. Jadi Indonesia ini memang belum banyak pemainnya,” ujarnya saat ditemui usai acara konferensi pers di Jakarta, Senin, 1 September 2025.
Baca juga: Asuransi Tanggung Kerusakan Akibat Demo, Ini Cara Klaimnya
Menurut Budi, produk asuransi hewan yang ada di pasar umumnya hanya menyasar hewan tertentu dengan nilai ekonomi tinggi, seperti kucing dan anjing. Jaminannya pun lebih banyak terkait risiko kesehatan atau pencurian.
“Biasanya memang yang dijamin itu terhadap kalau hewan-hewan ini sakit. Memang salah satunya kecurian. Tapi apakah perusahaan yang menerbitkan polis untuk asuransi hewan menjamin juga terhadap kerusuhan ini, kita belum tahu,” jelas Budi.
Ia menambahkan, di luar negeri asuransi hewan atau pet insurance telah menjadi produk umum dengan cakupan perlindungan yang lebih luas. Sementara di Indonesia, produk ini tidak masuk dalam kategori lini bisnis manapun.
“Peluang ke depannya ada. Tinggal kesadaran masyarakat itu membutuhkan asuransi untuk ini atau tidak. Literasi kita masih rendah, apalagi inklusinya,” jelasnya.
Baca juga: Aset Rusak Imbas Demo, AAUI Dorong Industri Percepat Proses Klaim Asuransi
Budi menilai peristiwa kerusuhan yang menimbulkan korban hewan peliharaan ini bisa menjadi pembelajaran penting.
“Melihat kondisi yang terjadi beberapa hari terakhir ini, perlunya kita menyadari berasuransi,” tegasnya. (*) Alfi Salima Puteri
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More
Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More
Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More
Poin Penting Rupiah berpotensi menguat didorong ekspektasi kuat pasar bahwa The Fed akan memangkas suku… Read More