Jakarta – Ekonom senior Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menyebut, di tengah perlambatan ekonomi global pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga masih mampu tumbuh namun hanya mentok dikisaran 5% hingga akhir tahun.
Menurutnya banyak faktor yang membuat ekonomi Indonesia stagnan salahsatunya ialah perlambatan ekonomi global. “Pertumbuhan ekonomi kuartal tiga masih sekitar 5%-an paling tinggi ya 5,4% lah,” kata Faisal di Jakarta, Senin 30 September 2019.
Faisal menyebut, bila perlambatan ekonomi global terus berlanjut tak menutup kemungkinan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada tahun mendatang bisa saja merosot dibawah 5%. Oleh karena itu, Pemerintah diminta untuk terus mengantisipasi dampak perlambatan tersebut.
“Bisa jadi Pertumbuhan Ekonomi paling rendah berapa, bisa saja dibawah 5% bisa saja tahun ini perkiraan saya maksimal 5% ahun depan 4,9%. Tapi dunia semakin landai, sekarang ada beberapa negara diambang resesi,” jelas Faisal
Sebagai informasi, hingga akhir tahun ini terdapat beberapa negara yang terancam resesi ekonomi. Pertama ialah Jerman yang pada kuartal II-2019 ekonominya mengalami kontraksi sebesar 0,1%,
Kemudian, ada negara Inggris yang pada kuartal II-2019 ekonominya hanya tumbuh 1,2%. Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 1,8% dan menjadi angka terendah sejak awal 2018.
Lalu terdapat negara Singapura yang perekonomiannya terkontraksi sebesar 3,3% pada kuartal II-2019 (QoQ annualized) dan terakhir Hongkong pada kuartal II-2019, perekonomiannya terkontraksi sebesar 0,4% QoQ, sangat kontras dengan kuartal I-2019 yang mampu tumbuh sebesar 1,3%. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Pemerintah bakal memberikan bantuan tunai sebagai dukungan kepada para pekerja yang menjadi korban… Read More
Jakarta – Crazy Rich Surabaya, Budi Said mengajukan banding usai dirinya divonis 15 tahun penjara… Read More
Jakarta - Pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi 2025 dengan salah satu langkah utamanya adalah pemberian… Read More
Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini… Read More
Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah mencatatkan capaian positif yang ditandai dengan… Read More
Jakarta - Pemerintah resmi menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen.… Read More