Jakarta — Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 dipercaya akan tumbuh melambat ditengah ketidakpastian ekonomi global dan domestik. Standard Chartered Bank (Stanchart) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mampu tumbuh diangka 5,1%.
Chief Economist Standard Chartered Bank Aldian Taloputra Indonesia menyebutkan, beberapa faktor yang membuat ekonomi Inddonesia hanya dapat mencapai 5,1% salah satunya ialah pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan masih akan melambat.
“Domestic view kita lihat pertumbuhan ekonomi Indonesia di 5,1 persen, atau flat dari tahun kemarin. Ada beberapa alasan ya, pertama menurut kami masih baik karena global masuk tumbuh tapi sedikit moderat,” jelas Aldian di Jakarta, Kamis 24 Januari 2019.
Walau begitu, Aldian menyebut, beberapa indikator ekonomi seperti daya beli masyarakat diperkirakan masih akan tumbuh membaik pada tahun ini.
“Kita liat ada beberapa faktor yang bisa menjaga daya beli, pertama harga yang stabil. Ini karena Pemerintah tidak menaikan harga BBM. Dan rupiah yang melemah tidak terasa oleh konsumen,” kata Aldian.
Sebagai informasi, angka prediksi tersebut nampaknya masih lebih rendah tipis bila dibandingkan dengan target yang dicanangkan Pemerintah melalui RAPBN 2019 yang ditargetkan mampu tumbuh 5,3 persen. (*)
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More