Properti; Pembangunan hotel dan apartemen (Foto: Dok. Infobank)
Jakarta – Chief Market Strategist Forex Time (FXTM) Hussein Sayed menilai, terjadi perlambatan ekonomi Indonesia jika dibandingkan ekspektasi sebelumnya, dimana pada Triwulan III- 2017 laju pertumbuhan ekonomi diangka 5.06%.
“Data final yang dirilis kemarin ini memang lebih rendah dari ekspektasi untuk Triwulan 3 diangka 5,13%, namun tidak terlalu jauh” ungkap Hussein melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa 7 November 2017.
Data menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi dapat menjadi alasan tambahan bagi Bank Indonesia untuk melanjutkan kebijakan moneter yang longgar.
Dirinya juga mengimbau kepada Bank Indonesia (BI) agar dapat melanjutkan pelonggaran terhadap kebijakan moneter nasional. Dengan adanya pelonggaran tersebut dirinya memprediksi akan terjadi perbaikan ekonomi pada periode mendatang.
“Kita simak saja apakah BI kembali memangkas suku bunga berdasarkan data yang dirilis BPS kemarin atau apakah BI sudah memperhitungkannya dalam proyeksi saat Bank Indonesia melanjutkan siklus pelonggaran belum lama ini,” tambah Hussein.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) telah melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2017 yang tercatat sebesar 5,06% atau membaik bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal sebelumnya yang sebesar 5,01 persen
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting PINTU meluncurkan fitur Auto DCA Explore Plans untuk memudahkan investor berinvestasi rutin dengan… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More