Jakarta– Ketidakpastian ekonomi global dan perlambatan ekonomi dikhawatirkan akan menghambat laju bisnis Industri Keuangan non Bank (IKNB) khususnya multifinance nasional.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Komisioner Pengawas IKNB II Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Moch. Ihsanuddin pada acara diskusi prospek industri IKNB tahun 2019.
“Jadi kekhwatiran semuanya sama yaitu perlambatan ekonomi global yang kepulihannya belum begitu terlihat dan membawa dampak turunnya beberapa harga komoditas,” kata Ihsanuddin di Hotel JW Marriott Jakarta, Selasa 12 Maret 2019.
Ihsanuddin menganggap, beberapa industri yang akan berdampak terhadap perlambatan ekonomi global tersebut ialah pembiayaan alat berat, serta otomotif. Dengan demikian, Ihsanuddin mengimbau kepada seluruh pelaku industri untuk dapat mengantisipasi gejolak tersebut.
“Kalau dikaitkan dengan IKNB yang membiaya khususnya multifinance alat berat menurun karena tambang juga lesu, otomotif juga menurun, properti juga menurun,” tambah Ihsanuddin.
Dengan antisipasi yang matang diharap gejolak tersebut tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap laju bisnis IKNB.(*)
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More