Jakarta – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyebut, tantangan neraca perdagangan hingga akhir tahun 2019 masih cukup besar dimana perdagangan dihantui oleh perlambatan ekonomi global terutama negara tujuan ekspor dan impor.
“Seperti saya bilang tantangan 2019 ini luar biasa besarnya, orang bilang jangan salahkan eksternal saja, tapi kan kita perlu perhatikan juga,” kata Suhariyanto di Kantor BPS Jakarta, Senin 24 Juni 2019.
Menurutnya, perlambatan pertumbuhan ekonomi negara Tiongkok juga akan berpengaruh signifikan terhadap neraca dagang nasional hingga akhir tahun. Oleh karena itu Pemerintah diminta untuk dapat terus mengantisipasi perlambatan tersebut.
“Kalau saya tadi bilang pertumbuhan ekonomi China melambat dari 6,8 persen menjadi 6,4 persen. Kalau ada perlambatan, pasti mempengaruhi permintaan,” tambah dia.
Tak hanya itu, Pemerintah juga diminta untuk mengantisipasi dan memantau kondisi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Sementara faktor dalam negeri dirinya menyebut, faktor perbaikan struktur perdagangan juga harus dibenahi dengan mengatur struktur impor dan ekspor.
Sebelumnya, BPS telah merilis data
neraca perdagangan pada bulan Mei 2019 yang mengalami surplus hingga US$210 juta. Angka tersebut terdiri dari angka ekspor mencapai US$14,47 miliar menurun secara tahunan sebesar 8,99 persen, sementara untuk angka impor tercatat hingga Mei 2019 mencapai US$14,53 miliar atau menurun secara tahunan sebesar 17,71 persen. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More