Keuangan

Perkuat Struktur Pendanaan, BRI Finance Terbitkan Obligasi Rp500 Miliar

Jakarta – PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) memperkuat struktur pendanaan melalui penerbitan obligasi untuk optimalisasi kinerja, khususnya ekspansi bisnis pembiayaan di segmen konsumer. BRI Finance siap menggelar penawaran umum Obligasi II BRI Finance Tahun 2023 pada 30 Juni – 4 Juli 2023 dengan penghimpunan dana sebanyak-banyaknya Rp500 miliar.

Perseroan berencana menerbitkan surat utang dalam dua seri, yaitu Seri A dengan tenor 370 hari kalender dengan rentang kupon penawaran 5,75% – 6,35% dan Seri B dengan tenor tiga tahun dengan rentang kupon penawaran 6,35% – 7,00% sejak tanggal emisi.

Penawaran awal obligasi BRI Finance dimulai pada 14-21 Juni 2023, dengan rencana dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Juli 2023. 

Pelaksana Tugas Direktur Utama dan Direktur Bisnis BRI Finance, Primartono Gunawan mengatakan, seluruh dana hasil penawaran umum obligasi, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan untuk memperkuat struktur pendanaan ke depan.

“Seluruh dana akan digunakan untuk ekspansi bisnis Perseroan, yakni pemberian fasilitas pembiayaan konsumen, perluasan jaringan dan potensi bisnis dengan dukungan sinergi BRI Group. Selain itu, untuk mendukung keberagaman produk dan layanan, serta transformasi digital berkelanjutan dengan memperluas kolaborasi dengan marketplace dan menyempurnakan proses bisnis,” ujar Primartono, dalam keterangan resmi, Kamis 15 Juni 2023.

Baca juga: MTF Terbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Tahap I, Cek Besaran Kuponnya!

Menurut Primartono, target yang ingin dicapai Perseroan adalah menjadi perusahaan multifinance dengan total aset di atas Rp10 triliun pada tahun 2024 dan menjadi One Stop Consumer Finance Services.

“Penerbitan obligasi ini merupakan salah satu strategi BRI Finance untuk menyeimbangkan komposisi pendanaan jangka panjang dan jangka pendek. Perseroan fokus ke pembiayaan konsumer yang memiliki karakteristik tenor panjang dan suku bunga tetap dengan target menjadi multifinance terdepan dengan total aset di atas Rp10 triliun pada 2024,” paparnya.

Strategi yang akan dilakukan oleh Perseroan pada periode 2023-2025 adalah perluasan jaringan kerja, simplifikasi proses, penguatan manajemen risiko, impelmentasi joint financing, dan penguatan sinergi ReferralBRI Group. Selain itu juga peningkatan produk used car dan fasilitas dana, otomasi perangkat, perluasan coverage area pemasaran, dan sinergi serta cross-selling melalui digital platform dari BRI Group ke BRI Finance.

Dalam aksi korporasi ini, BRI Finance telah menggenggam rating idAA alias double A dari lembaga pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Adapun penjamin pelaksana emisi obligasi dari BRI Finance adalah PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT BCA Sekuritas, sementara wali amanat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Sebagai informasi, pada tahun 2022, total aset BRI Finance tumbuh 39,7% menjadi Rp7,3 triliun, dari Rp5,2 triliun pada tahun 2021. Adapun pembiayaan Perseroan naik 37,2%, dari Rp3,7 triliun pada 2021 menjadi Rp5,1 triliun pada 2022. Dari total pembiayaan tersebut, pembiayaan konsumer naik 56,6% secara year-on-year (yoy), menjadi Rp3,4 triliun dari Rp2,2 triliun. Pembiayaan komersial juga tumbuh 13,3% menjadi Rp1,4 triliun dari Rp1,2 triliun.

Sementara piutang pembiayaan Perseroan mencapai Rp6,5 triliun atau naik 41,6% dari posisi Desember 2021 sebesar Rp4,6 triliun. Total ekuitas Perseroan naik 7,6% dari Rp1,1 triliun pada 2021 menjadi Rp1,2 triliun pada 2022.

Baca juga: Bukan Cuma Tiket Konser, Obligasi Ritel Juga Laris di Pasaran

Sepanjang tahun 2022, BRI Finance membukukan pendapatan sebesar Rp890,5 miliar, meningkat 45,4% secara yoy, dari posisi 2021 sebesar Rp612,6 miliar.  Sementara itu, laba bersih BRI Finance mencapai Rp83,8 miliar pada 2022 atau melesat 94% dari Rp43,2 miliar pada 2021. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

44 mins ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

1 hour ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

2 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

21 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

21 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

21 hours ago