Keuangan

Perkuat Pengawasan IKNB, OJK Manfaatkan Teknologi Suptech dan Regtech

Medan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan penguatan dalam pengawasan industri keuangan non bank (IKNB). Untuk mencapai hal tersebut, regulator melakukan penguatan infrastruktur pengawasan IKNB melalui pemanfaatan teknologi digital di bidang supervisory technology (suptech) dan regulatory technology (regtech).

“Tahapan ini dilakukan dengan membangun aplikasi perizinan, aplikasi pelaporan dan aplikasi pengawasan. Ke depan OJK telah menyiapkan lanjutan program transformasi IKNB di bidang pengaturan, pengawasan, pengembangan infrastruktur dan pilar penataan organisasi IKNB,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK, Riswinandi, di Medan, Sabtu, 26 Maret 2022.

Menurutnya, penguatan pengawasan ini merupakan bagian dari rangkaian transformasi yang dilakukan OJK. Beberapa program transformasi di sektor IKNB saat ini sudah on track dan beberapa diantaranya bahkan sudah dalam proses finalisasi.

“Sampai saat ini (transformasi IKNB) sudah on track sesuai rencana seperti implementasi pengawasan risk based supervision (RBS) dan pemisahan untuk pengawasan serta pemeriksaan khusus sudah dibentuk untuk memisahkan penanganan supaya lebih fokus,” ujar Riswinandi.

Transformasi ini, lanjut Riswinandi, telah dilakukan dari 2018 usai melihati gap analysis hasil dari evaluasi di bidang pengaturan dan pengawasan sektor IKNB jika dibandingkan dengan industri pasar modal dan perbankan.

“Selanjutnya pada 2019, mulai dilakukan penyempurnaan pengaturan prudential, pengawasan risk based supervision (RBS), infrastruktur sistem informasi pengawasan (SIP) IKNB, early warning system (EWS) dan penataan organisasi IKNB,” ungkapnya.

Lalu pada 2020, OJK melakukan penguatan infrastruktur pengawasan IKNB yang terdiri dari SIP IKNB, monitoring dashboard portfolio efek, EWS, serta penguatan sumber daya manusia (SDM), dan pembentukan satuan kerja pengawasan khusus IKNB.

“Sekarang setelah ada dashboard ini, setiap saat kami sebagai pengawas IKNB dengan dukungan pengawas pasar modal secara real time bisa melihat perkembangan investasi efek di perusahaan asuransi dan dana pensiun sehingga dengan cepat kita bisa deteksi dan minta penjelasan. Ini early warning system bagian dari transformasi IKNB yang membuat pengawasannya lebih optimal,” kata Riswinandi.

Transformasi yang dilakukan OJK terhadap IKNB terus berlanjut hingga 2021, di mana dilakukan penguatan peraturan sepeti exit policy tindakan pengawasan, manajemen risiko dalam penggunaan teknologi informasi (MRTI) serta konsokidasi pengawasan dan optimalisasi peran sistem informasi pengawasan.(*) Bagus Kasanjanu

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Stasiun Whoosh Karawang Dibuka 24 Desember, Perjalanan Jakarta-Karawang Hanya 15 Menit

Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More

2 hours ago

Pemerintah Targetkan Revisi Aturan DHE SDA Terbit pada Januari 2025

Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More

6 hours ago

Ekspansi Bisnis, J Trust Bank Tambah Kantor Cabang Baru di Bali

Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More

7 hours ago

BI Uji Coba Penerapan QRIS Tap Berbasis NFC untuk Pembayaran Lebih Cepat dan Praktis

Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More

8 hours ago

Bank Mandiri Salurkan Rp3 Triliun untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More

8 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Bertahan di Zona Hijau ke Level 6.983

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12) kembali ditutup bertahan pada… Read More

8 hours ago