News Update

Perkuat Likuiditas Bank, BI Beri Remunerasi Jasa Giro 1,5%

Jakarta – Bank Indonesia (BI) kembali memberikan stimulus terhadap perbankan dalam memperkuat memperkuat likuiditas. Kali ini, BI telah memberikan remunerasi jasa giro perbankan yang ditempatkan di Bank Sentral.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kebijakan tersebut merupakan langkah lanjutan dari penurunam giro wajib minimum (GWM) yang pada akhir 2019 pada level 6,5% kini sudah turun menjadi 3,5%.

“Kami kasih remunerasi jasa giro, remunerasi 1,5% kali nilai rekeningnya. Dahulu sebenarnya pernah 2,5% di 2008 lalu sekarang 1,5% jadi kami telah putuskan,” kata Perry melalui video conference di Jakarta, Jumat 5 Mei 2020.

Perry menjelaskan, perbankan kini hanya perlu menempatkan GWM senilai 3,5% dari DPK masing-masing perbankan. Dengan begitu perbankan masih akan memiliki kecukupan likuiditas.

Sebelumnya, BI dalam periode awal tahun 2020 hingga Mei telah menurunkan GWM sebanyak tiga kali diantaranya Januari turun 50 basis poin (bps), April turun 50 bps, serta Mei turun 200 bps.

“Jadi GWM di BI minimumnya 3,5% dari DPK, kurang lebih Rp170 triliun hingga Rp180 triliun itu adalah jumlah rekening bank yang wajib dipelihara untuk pastikan transaski bisa digunakan,” ucap Perry.

Meski begitu, BI memandang kondisi likuiditas perbankan tetap memadai dan mendukung berlanjutnya penurunan suku bunga.  Likuiditas perbankan yang memadai tercermin pada rerata harian volume PUAB April 2020 yang tetap tinggi yakni Rp9,2 triliun serta rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tetap besar yakni 24,16% pada Maret 2020.

Perkembangan kondusif ini dipengaruhi strategi Bank Indonesia dalam menjaga kecukupan likuitas. Sejak awal 2020, Bank Indonesia telah melakukan injeksi likuiditas ke pasar uang dan perbankan hingga mencapai Rp583,5 triliun antara lain melalui pembelian SBN dari pasar sekunder, penyediaan likuiditas perbankan melalui transaksi term-repo SBN, swap valas, serta penurunan GWM Rupiah. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Per September 2024, Home Credit Membantu Distribusi Produk Asuransi ke 13 Juta Nasabah

Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More

21 mins ago

Menkop Budi Arie Dukung Inkud Pererat Kerja Sama dengan Cina-Malaysia di Pertanian

Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More

1 hour ago

Ajak Nasabah Sehat Sambil Cuan, BCA Gelar Runvestasi

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More

2 hours ago

IHSG Ambles hingga Tembus Level 7.200, Ini Tanggapan BEI

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

2 hours ago

BEI Gelar CMSE 2024, Perluas Edukasi Pasar Modal ke Masyarakat

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More

3 hours ago

Makan Bergizi Gratis Dinilai Dongkrak Perekonomian, Ini Penjelasannya

Jakarta - Program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai memberikan dampak… Read More

3 hours ago