Keuangan

Perkuat Layanan UMKM, Perum Jamkrindo Resmikan Kantor Cabang di Kupang

Kupang — Perum Jamkrindo meresmikan kantor cabang Kupang baru yang berlokasi di jalan Jendral Soeharto. Kantor cabang ini merupakan relokasi dari kantor sebelumnya yang berada di Ruko Tuak Daun Merah. Direktur MSDM, Umum dan Kepatuhan Perum Jamkrindo Sulis Usdoko mengungkapkan relokasi kantor cabang baru Kupang dilakukan untuk memberikan pelayanan yang semakin baik.

“Diharapkan dengan relokasi kantor Cabang yang semakin representatif, maka dapat memberikan kenyamanan dan pelayanan yang semakin baik,” ujar Sulis melalui keterangan resminya, Jumat 14 Desember 2018.

Kantor Cabang Kupang memiliki peran yang strategis dalam mendukung visi Perum Jamkrindo untuk menjadi pilihan utama pelaku usaha dalam layanan penjaminan untuk mendukung pertumbuhan dan pemerataan perekonomian nasional. Memiliki wilayah kerja yang menjangkau seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) Kantor Cabang Kupang telah melayani puluhan ribu UMKM dan Koperasi. Tercatat setiap tahunnya rata-rata 50.606 UMKM dan koperasi terlayani oleh Perum Jamkrindo.

Sampai dengan bulan November tahun 2018, Perum Jamkrindo Cabang Kupang telah mecatatkan volume penjaminan sebesar Rp 2,5 triliun.

Tak hanya itu, Kantor Cabang Perum Jamkrindo Kupang, merupakan salah satu kantor Cabang yang memiliki success story penyaluran program kemitraan di desa Lewoharang, Larantuka, Flores Timur. Melalui pemberian pendampingan usaha dan pemberian fasilitas kredit kemitraan kepada Kelompok Tani Mete St Antonio, Perum Jamkrindo telah membantu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat desa setempat hingga berkali-kali lipat.

Tidak hanya memberikan fasilitas kredit, Perum Jamkrindo juga terlibat aktif dalam kegiatan hulu ke hilir, mulai dari support pembiayaan pendampingan usaha hingga mencarikan buyer agar kelompok tani tersebut bisa memperoleh harga jual yang lebih tinggi.

“Sebelum kami hadir, masyarakat di sana umumnya masih sangat bergantung kepada para pelepas uang atau tengkulak dan memiliki bargaining position yang rendah kepada para penadah hasil produksi karena belum punya kesadaran untuk berkelompok,” ujar Sulis .

Hasil pendampingan usaha dan penyaluran program kemitraan tersebut pada akhirnya membuahkan hasil. Kini pendapatan mereka berkali-kali lebih tinggi karena sudah dapat memotong rantai distribusi dan memiliki posisi bargaining power yang lebih tinggi lantaran sudah berkelompok.

Keberhasilan ini tidak terlepas kejelian Perum Jamkrindo dalam melakukan analisa kebutuhan, keinginan dan harapan para petani sehingga pada akhirnya bisa memberikan solusi konkret atas permasalahan yang ada. Tidak lupa juga pendekatan terhadap tokoh masyarakat setempat menjadi kunci agar program tersebut bisa berjalan lancar.

“Efek multipliernya sangat besar terhadap desa Lewoharang tidak hanya kepada petaninya namun roda perekonomian di sekitar dengan terciptanya lapangan-lapangan kerja baru seiring peningkatan kapasitas produksi. Model-model program kemitraan yang seperti ini yang terus kita akan dorong di wilayah-wilayah lain,” tukas Sulis. (Dikcy F Maulana)

Suheriadi

Recent Posts

Ekonom Prediksi Penerimaan Pajak 2025 Tak Capai Target

Jakarta – Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto memprediksi bahwa penerimaan pajak… Read More

14 hours ago

Siapa Pendiri Taman Safari Indonesia? Ini Dia Sosoknya

Jakarta - Siapa pemilik dari Taman Safari Indonesia? Pertanyaan tersebut banyak diperbincangan publik luas seiring… Read More

14 hours ago

IHSG Jelang Long Weekend Ditutup Menguat ke Level 6.438

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini, 17 April 2025,… Read More

14 hours ago

RUPST BTPN Syariah Bagikan Dividen

Jajaran Komisaris BTPN Syariah berfoto bersama dengan jajaran Direksi, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan,… Read More

14 hours ago

Bos Pegadaian Beberkan Peluang dan Tantangan Bisnis Emas

Jakarta - PT Pegadaian Persero (Pegadaian) mengungkapkan peluang besar industri bullion bank, yakni bank yang… Read More

14 hours ago

Deindustrialisasi Vs Industry Led Growth

Oleh Cyrillus Harinowo, pengamat ekonomi PAGI itu, saya melakukan perjalanan ke San Diego Hill di… Read More

14 hours ago