Teknologi

Perkuat Keamanan Siber, Ini yang Dilakukan CYBR

Jakarta – PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) menegaskan pentingnya memperkuat ketahanan siber nasional serta peran platform pertahanan tingkat lanjut seperti IntelliBroń dalam membantu organisasi di Indonesia untuk mendeteksi, merespons, dan memitigasi ancaman mercenary spyware secara berkelanjutan.

Hal ini menyusul kemunculan Aladdin, sebuah sistem infeksi berbasis iklan yang mampu merusak perangkat melalui jaringan periklanan berbahaya, semakin memperluas teknik yang digunakan oleh operator mercenary spyware dan mengonfirmasi aktivitas berkelanjutan dari mercenary spyware.

Chief Technology Officer (CTO) PT ITSEC Asia Marek Bialoglowy mengatakan, ancaman serangan mercenary spywarepun sudah banyak. Bahkan, kasus terbaru menunjukan bahwa mercenary spyware tidak hanya menargetkan pejabat tinggi, tetapi juga individu serta kelompok yang dianggap sensitif secara politik, hukum, atau strategis. 

Baca juga : Strategi Tangkal Serangan Siber Berbasis AI yang Makin Masif

Menurutnya, di balik setiap indikator, terdapat pola yang harus menjadi perhatian para pembuat kebijakan dan pemimpin keamanan siber Indonesia. Pertama, cakupan penargetan telah meluas. 

Dia bilang, kelompok berisiko kini tidak lagi terbatas pada lingkar pemerintahan, tetapi juga jurnalis investigasi, pembela HAM, advokat kebijakan publik, dan profesional hukum. Ancaman ini tidak lagi sekadar isu intelijen sempit, tetapi berimplikasi pada institusi demokrasi dan kepercayaan publik

Kedua, permukaan serangan semakin beragam. Kampanye kini menggabungkan eksploitasi zero-day pada browser dan sistem mobile, menginjeksi threats pada operator telekomunikasi dan ISP, serta penyalahgunaan iklan digital, melebihi pola phishing tradisional.

Ketiga, kekhawatiran terkait tata kelola dan akuntabilitas semakin meningkat. Dalam beberapa investigasi, vendor spyware komersial diduga mempertahankan akses jarak jauh atau visibilitas terhadap sistem pelanggan, menimbulkan pertanyaan serius terkait kedaulatan data dan risiko lintas batas.

Baca juga : Strategi Maybank Indonesia Tangkal Serangan Siber yang Makin Masif

“Ancaman yang kita hadapi direncanakan, terus-menerus, dan tertanam di seluruh rantai nilai digital. Sebagai salah satu negara dengan ekonomi digital terbesar di kawasan APAC, Indonesia tidak dapat hanya bereaksi ketika insiden sudah terjadi. Kita membutuhkan kapabilitas pertahanan yang mampu mengantisipasi dan mengelola risiko ini secara berkelanjutan,” bebernya.

Marek menekankan bahwa pengungkapan spyware ini  harus dipandang sebagai peringatan dini bagi Indonesia, bukan isu yang berada jauh di luar negeri.

“Jika aktor mercenary spyware mampu menargetkan jurnalis, aktivis, dan pembela HAM di yurisdiksi lain, tidak ada alasan untuk berasumsi bahwa Indonesia akan sepenuhnya terhindar,” ujarnya.

“Kita adalah pasar digital besar, mengelola pemilu berskala luas, dan memiliki proyek strategis nasional yang menarik bagi banyak kepentingan,” tambahnya.

Fondasi Ketahanan Berkelanjutan

Ia mengatakan, sebagai bagian dari komitmen memperkuat ketahanan siber Indonesia, ITSEC Asia mengembangkan IntelliBroń, sebuah platform keamanan siber yang dirancang untuk membantu organisasi membangun pertahanan berkelanjutan terhadap ancaman tingkat lanjut, termasuk mercenary spyware.

Platform ini, kata Marek, mengintegrasikan network monitoring, threat intelligence, dan security analytics dalam satu pendekatan terpadu, yang memungkinkan organisasi untuk memperoleh visibilitas mendalam terhadap infrastruktur dan pola serangan, mulai dari malicious domains hingga koneksi anomali yang dapat mengindikasikan aktivitas spyware.

Selain itu, bisa mendeteksi anomali cross-network melalui hubungan antara event endpointnetwork telemetry, dan threat intelligence eksternal dan juga mempercepat deteksi dan respons untuk memitigasi dampak operasional, reputasional, dan legal.

“Bagi operator telekomunikasi, ISP, lembaga pemerintah, dan infrastruktur kritis, IntelliBroń dapat menjadi komponen inti menuju arsitektur pertahanan yang lebih matang dan beralih dari pencegahan semata menuju kapabilitas early warningproactive threat hunting, dan pemulihan yang terstruktur,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Inflasi Medis Tinggi, Menkes Budi Minta BPJS Jadi Pengendali Biaya Kesehatan

Poin Penting Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan inflasi kesehatan Indonesia sudah mencapai 9–11 persen, jauh… Read More

1 hour ago

Tinjau Korban Banjir Aceh, Presiden Prabowo Janji Percepat Pemulihan

Poin Penting Pemerintah pusat bergerak cepat mendukung percepatan pemulihan Aceh Tamiang, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar… Read More

2 hours ago

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi Khusus bagi Wilayah Terdampak Bencana

Poin Penting Pemerintah siapkan paket kebijakan ekonomi khusus untuk pemulihan wilayah terdampak bencana di Aceh,… Read More

13 hours ago

Gubernur BI Lantik 29 Pemimpin Satuan Kerja, Ini Daftar Lengkapnya

Poin Penting Gubernur BI Perry Warjiyo melantik 29 Pemimpin Satuan Kerja Bank Indonesia sebagai tindak… Read More

13 hours ago

Ada Rencana Besar CIMB Niaga Syariah Setelah Tuntaskan Spin Off 2026

Poin Penting CIMB Niaga Syariah membuka peluang merger dan kemitraan strategis, namun langkah tersebut belum… Read More

16 hours ago

IHSG Melonjak 20 Persen di 2025, BEI: Lampaui Bursa ASEAN hingga AS

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menguat… Read More

16 hours ago