Jakarta – PT Bank Amar Indonesia Tbk, (Amar Bank) optimis bakal cetak kinerja keuangan positif di akhir 2023 dan diproyeksikan dapat mencetak laba bersih Rp111 miliar. Kemudian laba bersih diperkirakan juga terus akan meningkat menjadi Rp181 miliar pada tahun 2024 dan Rp279 miliar pada tahun 2025.
Menurut laporan riset terbaru yang diterbitkan oleh Sinarmas Sekuritas, hasil keuangan positif ini, tentunya akan berdampak pada tingkat pengembalian ekuitas (ROE) sebesar 5% pada tahun 2024 dan 7% ROE pada tahun 2025, menjadikan Amar Bank sebagai salah satu bank digital yang berhasil menghasilkan keuntungan.
Pada kuartal I-2023 sendiri, Amar Bank berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp34 miliar. Perseroan juga berhasil meningkatkan efisiensinya dengan menurunkan beban bunga, terutama dari deposito berjangka. Dimana beban bunga mampu ditekan 61,4% yoy menjadi Rp18,54 miliar di kuartal I-2023.
Baca juga: Strategi Bank Amar Jaga Pertumbuhan Kredit Sepanjang 2023
Sementara pendapatan operasional lainnya mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 61,8% YoY menjadi Rp93,09 miliar. Sedangkan jumlah penyaluran pinjaman Tunaiku mengalami pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 84% dari tahun 2015-2022 dan diharapkan akan terus berkembang.
Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian mengatakan, untuk mencapai target laba tersebut, AMAR saat ini telah memperkuat empat pilar strategi. Pertama melalui Tunaiku yakni pinjaman digital untuk ritel dan bisnis mikro. Kedua, Relationship banking untuk komersial dan korporasi. Ketiga, mendorong UMKM, perbankan digital untuk usaha kecil.
Kemudian yang keempat yakni Embedded Banking dan Finance, plug and play banking untuk perusahaan teknologi berbasis aplikasi apapun.
Amar Bank berkomitmen untuk membangun bank digital berbasis teknologi yang melayani target pasarnya melalui kolaborasi embedded banking dan financing. Hal ini dicapai melalui kerja sama dengan platform ekosistem digital untuk menyediakan beragam layanan perbankan yang mudah diakses.
AMAR menawarkan solusi plug-and-play embedded banking dan financing untuk pemain non-bank, sehingga mereka dapat memberikan layanan perbankan dalam aplikasi mereka sendiri tanpa memerlukan lisensi perbankan. Secara keseluruhan, AMAR mengadopsi teknologi dan kolaborasi untuk memberikan solusi keuangan yang mutakhir.
Baca juga: Penuhi Likuiditas, Bank Digital Ramai-Ramai Tawarkan Suku Bunga Tinggi
Seperti yang disebutkan dalam laporan riset dari Sinarmas Sekuritas, penetrasi perbankan di Indonesia masih rendah serta literasi keuangan yang terbatas, menciptakan lingkungan yang menguntungkan dan dapat memberikan peluang bagi bank digital untuk berkembang.
“Kami tetap optimis bahwa Amar Bank akan terus melayani individu dan UMKM yang masih memiliki keterbatasan akses terhadap layanan perbankan digital,” ujar Vishal dikutip 24 Juli 2023.
Menurut riset Sinarmas Sekuritas, prospek bisnis yang menguntungkan dari Amar Bank dapat menyebabkan kenaikan harga saham dan berpotensi terjadinya perubahan pada rasio P/B (Price-to-Book) dari 1x menjadi 1,7x dalam rata-rata 3 tahun. Dengan perubahan ini, target harga dalam 12 bulan diperkirakan mencapai Rp410 (artinya, terdapat potensi kenaikan sebesar 45%). (*)
Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More
Suasana saat penandatanganan strategis antara Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT AXA Mandiri Financial Services (DPLK… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan satu perusahaan dengan kategori lighthouse yang… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyatakan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang… Read More
Jakarta - Zurich Topas Life berhasil mencatat kinerja yang solid hingga September 2024, dengan kontribusi… Read More
Jakarta - Fenomena judi online (judol) di Indonesia kian marak, ditandai dengan lonjakan transaksi hingga… Read More