Perbankan dan Keuangan

Perkembangan Penjaminan Kredit di Bali: Kini Punya 728 Mitra

Jakarta – Direktur Utama Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Bali I Ketut Widiana Karya menyampaikan perkembangan sektor Jamkrida di Pulau Dewata.

Berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 1 2016 tentang Penjaminan, usaha penjaminan termasuk Jamkrida memiliki 6 fungsi utama seperti mendorong serta meningkatkan akses dan keberlangsungan UMKM serta koperasi, mendorong pembiayaan dan iklim usaha kondusif, meningkatkan produksi usaha nasional, mendukung perekonomian nasional, dan meningkatkan inklusivitas keuangan nasional.

Baca juga: Asippindo Ungkap Peran Perusahaan Penjaminan Bagi UMKM

“Pemegang saham kami adalah Pemerintah Provinsi Bali dengan 8 kabupaten dan 1 kota. Perannya sangat penting dalam rangka menjaga gearing ratio agar tetap terjaga, sehingga modal dan ekuitasnya harus cukup,” terang Ketut dalam acara Infobank bekerja sama dengan Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) bertajuk “Setengah Abad Penjaminan Kredit UMKM Berkontribusi Bagi Ekonomi Negeri: Peran Industri Penjaminan Kredit dalam Pengembangan UMKM” Jumat, 17 November 2023.

Di Bali, Ketut mengungkapkan, kalau Gubernur Bali sudah memberikan imbauan untuk melaksanakan penjaminan sesuai dengan peraturan kontra garansi. Selain itu, proyek-proyek besar juga harus bekerja sama dengan pemerintah setempat.

Jamkrida Bali, ungkap Ketut, juga tidak membuka kantor cabang. Mereka menggunakan agen yang disebut dengan Credit Guarantee Officer (CGO), yakni agen perorangan bersertifikat yang ditempatkan di Provinsi Bali untuk mempercepat pelayanan kepada lembaga keuangan bank dan non bank serta debitur/UMKM.

“Kami mendapatkan penghargaan dari Kementerian PANRB karena kami menginovasikan ini,” lanjut Ketut.

Baca juga: Siap-Siap! OJK Tengah Lakukan ‘Pemurnian’ Peran dan Fungsi Penjaminan 

Ketut menambahkan kalau perkembangan Jamkrida Bali juga sudah bergerak ke arah digitalisasi. Terdapat sejumlah aplikasi yang bisa diakses ke ponsel pengguna seperti Jamkrida Digital Information (JDI), Suretyship Online, dan E-Office.

JDI adalah aplikasi yang bertujuan memonitor pekerjaan harian CGO. Sementara Suretyship Online, sesuai dengan namanya merupakan aplikasi yang membantu orang-orang dalam membayarkan suretyship. Terakhir, E-Office adalah aplikasi yang mempercepat sistem pelayanan masyarakat Bali jika ingin mengakses Jamkrida sana.

“Mitra kami ada 728 di Bali. Kenapa banyak? Karena selain bank umum, kami juga bekerja sama dengan BPR, LPR, BumDes, dan LPD. Yang banyak itu LPD-nya,” tutup Ketut. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

3 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

3 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

16 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

17 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

17 hours ago

Jurus OJK Perluas Akses Keuangan yang Bertanggung Jawab dan Produktif di Balikpapan

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang… Read More

18 hours ago