Selain pengangguran, kata dia, tantangan pada perekonomian nasional juga ada pada aspek kemiskinan dan ketimpangan pendapatan. “Ketiga tantangan tersebut merupakan pekerjaan rumah kita semua, baik masyarakat maupun perusahaan swasta. Tetapi, tingkat pengangguran saat ini adalah yang terendah di era reformasi,” katanya.
Dia mengungkapkan, sebanyak 131 juta orang yang masuk ke dalam kelompok angkatan kerja, sebesar 60 persen adalah lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Maka dari itu, lulusan SD dan SMP ini dianggap perlu mendapatkan training agar bisa memiliki skill dan keterampilan.
Baca juga: SDM Berkualitas Jadi Solusi Hadapi Tiga Tantangan Ini
“Kami mendorong adanya keterlibatan dunia usaha menekan tingkat pengangguran, kemiskinan dan ketimpangan pendapatan,” ujar Hanif.
Saat ini, lanjut dia, pemerintah tengah mendorong penguatan akses pendidikan, karena pertumbuhan ekonomi tidak lagi bisa bertumpu pada sumber daya alam (SDA). “Mengandalkan pada SDA juga menciptakan ketidakadilan antargenerasi. Maka, harus digeser ke penguatan SDM untuk memperkuat ekonomi berbasis pengetahuan,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting KB Bank gelar GenKBiz & Star Festival 2025 di Bandung untuk mendongkrak kreativitas… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More