Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat bisnis perbankan ke depannya akan lebih masif dengan sistem layanan perbankan yang menjadi lebih terbuka. Sehingga, nantinya akan mempercepat penetrasi perbankan ke pasar melalui produk layanan keuangan digital.
Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital, Imansyah mengatakan bahwa untuk mendukung layanan keuangan digital tersebut diperlukan adanya kesiapan infrastruktur perbankan dan profile risiko yang relevan di masa yang akan datang.
“Dalam konteks ini OJK juga melihat untuk adopsi teknologi ini terutama digitalisasi ini adalah kami menggunakan dua aspek utama pendekatannya yaitu balance dan teknologi netral,” ucap Imansyah dalam Infobank-Temenos Regional Forum 2022 di Jakarta, 20 September.
Pada aspek balance sebagai pendekatan utama, OJK akan terus memfasilitasi dan mengawasi inovasi perkembangan teknologi jasa keuangan secara prudent, safe, and sound, serta keberlanjutan.
“Selaras dengan itu mungkin ke depan juga kami melihat kalau sudah peta profile resikonya juga berubah maka konsep menghitung modal daripada perbankan nasional juga mestinya harus kita sesuaikan tapi perjalanan itu masih panjang dan kita bisa come up dengan satu strategi satu regulasi,” imbuhnya.
Dalam hal ini, dengan rata-rata capital adequacy atau modal perbankan yang sudah di atas 24% menunjukan bahwa perbankan masih sangat kuat untuk menghadapi potensial eksposur risiko yang akan datang.
Ia juga menambahkan bahwa kunci dari keberhasilan model bank dalam pelayanan tersebut nantinya akan bergantung pada manfaat apa saja yang akan diberikan kepada nasabah melalui model bisnis tersebut.
“Jadi, apakah inovasinya juga akan menjadi lebih dirasakan, customer experience diakses dengan lebih mudah dan ada transparansi, serta keamanan data yang terjamin jadi bisa saja dilakukan outsourcing tetapi OJK dalam konteks yang ada bagaimana pemanfaatan teknologi informasi oleh bank umum itu menjadi salah satu acuan yang perlu juga diperhatikan oleh perbankan nasional,” tambah Imansyah. (*) Khoirifa
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More