Namun di luar hal tersebut, Infobank telah menyarikan beberapa poin yang harus diperhatikan masyarakat bila hendak berinvestasi:
1. Disiplin atau memiliki komitmen. Tak jarang kegagalan dari sebuah investasi karena investor kurang berkomitmen, hal ini tentu akan membuat pengalokasian dana investasi menjadi tidak terencana. Untuk itu perlu disiplin dalam menyisihkan sebagian pendapatan untuk investasi. Besarannya disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan, namun paling sedikit baiknya seseroang menyisihkan 10 persen dari penghasilannya untuk investasi.
2. Berorientasi target. Investasi pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan dana melalui instrumen atau aset tertentu. Walau ada instrumen investasi jangka pendek, namun ada baiknya masyarakat juga berpikir untuk mengalokasikan dana ke investasi jangka panjang. Kendati demikian, paling pas adalah investor memilih instrumen investasi sesuai dengan tujuan dan jangka waktu yang diinginkan. Apakah itu jangka pendek, menengah atau panjang.
3. Memahami profil risiko. Dalam berinvestasi kendati ada dua risiko utama, yakni eksternal yang bisa disebabkan kebijakan pemerintah atau tingkat suku bunga acuan dan inflasi. Pun adalah risiko internal dari lingkungan investor sendiri, kinerja perusahaan investasi dll. Namun para investor sudah sepatutnya memahami kelebihan dan kekurangan serta profil risiko dari instrumen investasi yang hendak dimilikinya. Contoh mudah adalah deposito bank, walau tingkat imbal hasil tidak terlalu tinggi namun dari sisi risiko paling aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan selama tingkat bunganya tidak melampaui LPS rate.
4. Mengikuti perkembangan inflasi. Pada dasarnya nilai uang dari waktu ke waktu akan semakin menurun dari nominal yang tertera. Hal ini disebabkan oleh terjadinya inflasi. Jadi jangan sumringah dulu walau memeroleh bunga 10 persen per tahun. Investor yang baik harus mengetahui tingkat inflasi di negaranya, karena bila inflasi lebih tinggi dari bunga instrumen investasi itu namanya sama juga bohong.
5. Tidak menempatkan investasi dalam satu keranjang. Kalimat ini merupakan kalimat paling bijak di dunia investasi. Mengapa? Karena bila terjadi satu hal yang tidak diinginkan di satu instrumen seluruh dana investasi tidak otomatis bermasalah. Membagi dana investasi ke beberapa instrumen merupakan pilihan paling bijak. Jenisnya pun dianjurkan berbeda. Misal, jangan menempatkan seluruh instrumen di pasar saham, walaupun saham yang dibeli dari beberapa perusahan. Investor yang baik bisa menempatkan dananya di beberapa instrumen lain dan berbeda. Pilihannya saat ini pun sudah cukup beragam mulai dari deposito, obligasi ritel, sukuk ritel, reksa dana, saham, emas atau logam mulia, pun properti.
Jadi, marilah menjadi investor yang bijak dengan memerhatikan 5 langkah sebelum berinvestasi tersebut. (*)
Page: 1 2
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
View Comments
terimakasih untuk informasinya....
semoga sukses selalu...