Jakarta – Pergerkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (7/1) masih dipengaruhi oleh penyebaran virus corona. Terlebih, sentimen kekhawatiran pasar kembali muncul setelah bertambahnya kasus virus corona.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada infobanknews menjelaskan, akibat dari lambatnya penanganan virus, pejabat bank sentral AS dan Australia mempermasalahkan virus ini sebagai pemicu perlambatan ekonomi global.
“Penyebaran Virus corona kembali menjadi kekhawatiran pagi ini setelah muncul laporan bertambahnya orang yang terjangkit virus ini di Tiongkok, Singapura dan di lepas laut Jepang,” jelas Ariston di Jakarta, Jumat 7 Febuari 2020.
Dengan begitu, Ariston memperkirakan pergerakan rupiah akan berada pada kisaran 13.600/US$ hingga 13.720/US$.
Sebagai informasi, pada perdagangan pagi hari ini (7/2) Kurs Rupiah berada di level Rp13.625/US$ posisi tersebut menguat bila dibandingkan pada penutupan perdagangan kemarin (6/1) yang masih berada di level Rp13.634/US$.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (7/2) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.647/ US$ terlihat menguat dari posisi Rp13.662/US$ pada perdagangan kemarin (6/2). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Sejumlah komunitas otomotif mengapresiasi kinerja Satgas Nataru Pertamina dalam menjaga ketersedian pasokan bahan… Read More
Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin… Read More
Jakarta - Karcher Indonesia menghadirkan solusi kebersihan rumah tangga dalam ajang Big Bang Festival 2024,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat sesuai program yang dicanangkan… Read More
Jakarta – Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk 2025. Hal ini ditetapkan dengan… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin… Read More