Ilustrasi uang rupiah. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Pada hari ini (4/6) nilai tukar rupiah dibuka pada posisi Rp14.295/US$, posisi ini melemah 10 poin atau 0,07% dari perdagangan kemarin (3/6) di posisi Rp14.285/US$.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra menjelaskan, rupiah melemah akibat yield obligasi AS yang kembali menguat ke kisaran 1,62%. Selain itu, beberapa faktor perekonomian AS yang mulai menunjukan peningkatan juga membuat dollar semakin perkasa atas rupiah.
“Membaiknya data ekonomi AS seperti data tenaga kerja, klaim pengangguran, dan indeks aktivitas sektor jasa membuka peluang perubahan kebijakan moneter AS ke arah yang lebih ketat, dan ini memicu penguatan dolar AS,” kata Ariston di Jakarta, Jumat 4 Juni 2021.
Ariston pun memproyeksikan pergerakan rupiah akan melemah di kisaran Rp14.250/US$ hingga Rp14.330/US$ di sepanjang hari ini.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada kemarin Kamis (3/6) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.297/US$ atau terlihat melemah dari posisi Rp14.276/US$ pada perdagangan sebelumnya (2/6). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Kapasitas ruang fiskal APBN masih sangat terbatas dalam mendanai berbagai proyek transisi energi… Read More
Jakarta - Tahun 2024 lalu, perusahaan akuntansi multiglobal, menemukan data bahwa 53 persen pemimpin perusahaan… Read More
Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan kinerja yang solid pada kuartal I 2025… Read More
Jakarta – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengawali 2025 dengan catatan positif. Di… Read More
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan potensi Indonesia untuk membuka pasar baru dalam perdagangan internasional,… Read More
Jakarta - Pemerintah akan melakukan perubahan kebijakan atau deregulasi sebagai langkah negosiasi perdagangan yang dinilai… Read More