Jakarta– Pergerkaan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pad hari ini (10/2) diprediksi masih akan tertekan melemah seiring masih belum usainya penanganan virus corona.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada infobanknews menjelaskan, pasar kembali mengkhawatirkan perkembangan virus corona dengan pertambahan jumlah kematian mencapai di atas 800 orang, yang melebihi jumlah kematian akibat SARS.
“Kekhawatiran ini bisa memicu pelemahan aset berisiko pagi ini, termasuk rupiah,” kata Ariston di Jakarta, Senin 10 Febuari 2020.
Selain itu, menurutnya harga emas sebagai aset aman, terlihat sudah bergerak naik sejak pembukaan pagi ini. Ariston mempreriksi, pergerakan rupiah berada pada kisaran 13.620/US$ hingga 13.720/US$.
Sebagai informasi, pada perdagangan pagi hari ini (10/2) Kurs Rupiah berada di level Rp13.694/US$ posisi tersebut melemah bila dibandingkan pada penutupan perdagangan Jumat kemarin (7/1) yang masih berada di level Rp13.675/US$.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (10/2) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.708/ US$ terlihat melemah dari posisi Rp13.647/US$ pada perdagangan Jumat kemarin (7/2). (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More