Jakarta–Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (26/4) diperkirakan belum dapat bergerak positif lantaran masih bertahannya laju Dolar AS di zona hijau.
“Support Rupiah 13.245 serta resistance 13.220. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju Rupiah. Waspadai jika terjadi pelemahan lanjutan,” ujar analis PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada, dalam risetnya di Jakarta, Selasa, 26 April 2016.
Dia mengatakan, kembali menguatnya laju Dolar AS telah memberikan konsekuensi terhadap pergerakan Rupiah yang akhirnya kembali mengalami pelemahan.
Menurutnya, laju Dolar AS yang menguat terhadap sebagian besar mata uang dunia pada perdagangan kemarin, karena The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunganya tahun ini, sedangkan bank sentral di Eropa dan Jepang kemungkinan melepaskan stimulus lagi.
Sentimen negatif juga datang dari rilis pertumbuhan foreign direct investment (FDI) yang lebih rendah dari sebelumnya. Kondisi ini membuat para pelaku pasar kembali mentransaksikan Dolar AS dan melepas mata uang yang memiliki risiko tinggi.
“Sebelumnya disampaikan sentimen terkait pelemahan laju harga minyak mentah dunia dan kembali menguatnya Dolar AS terhadap sejumlah mata uang masih akan mewarnai laju Rupiah yang kemungkinan kembali gamang,” tukas Reza.
Lebih lanjut Reza menilai, Rupiah akan berada di persimpangan untuk kembali melanjutkan penguatannya atau bergerak flat cenderung melemah. “Kami berharap laju Rupiah lebih memilih untuk bergerak positif,” ucapnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More