News Update

Perempuan Jadi Prioritas Dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif

Jakarta – Menyadari potensi perempuan untuk mendorong kesejahteraan sosial dan pembangunan ekonomi, pemerintah menetapkan perempuan sebagai target prioritas dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

Asdep Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian A. Heri Susanto mengatakan bahwa dalam mendorong perempuan sebagai prioritas di tingkat tertinggi, Presiden Joko Widodo telah menetapkan langkah dan standar untuk semua pemangku kepentingan keuangan di negara ini.

“Salah satunya adalah melalui Program Keluarga Harapan (PKH) yang berfokus pada bantuan ekonomi keluarga di mana perempuan memiliki peran sentral,” kata Heri, saat membuka diskusi Making Finance Work for Women di Jakarta, Selasa, 8 April 2018.

Menurut Heri, pemerintah juga melakukan koordinasi berbagai program di bawah satu payung, yakni pembentukan Sekretariat DNKI sebagai titik simpul bagi upaya menjalankan SNKI.

Diskusi terbatas yang merupakan kerja sama Sekretatiat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dengan l menyelenggarakan diskusi terbatas yang bertujuan untuk:

Pertama, membahas potensi perempuan sebagai segmen pasar utama bagi industri jasa keuangan dan layanan keuangan.

Kedua, berbagi wawasan dan praktik terbaik internasional dalam melayani perempuan di sektor finansial.

Ketiga, membahas tantangan saat ini bagi perempuan Indonesia melalui pembelajaran dari para pakar dan pelaku bisnis untuk mendorong solusi konkrit yang dapat ditindaklanjuti.

Keempat, menggalang dukungan dan kolaborasi di antara pelaku sektor publik dan swasta untuk mengembangkan layanan keuangan dan akses keuangan bagi perempuan.

Menurut Heri, melayani pasar perempuan adalah sangat memiliki prospek. Meskipun upaya untuk memberikan layanan keuangan kepada perempuan telah dilakukan, sebagian besar lembaga keuangan masih belum memiliki strategi untuk mencapai segmen pasar ini.

Sementara itu, Anna Gincherman, Vice President Strategic Partnership Women’s World Banking, mengatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam 40 tahun terakhir, perempuan tercatat sebagai berpenghasilan rendah.

Menurut Anna, langkah pertama yang harus diambil oleh penyedia layanan keuangan untuk mulai melayani perempuan adalah dengan memahami kehidupan keuangan mereka dan hambatannya dalam mengakses keuangan.

“Dengan memahami kehidupan perempuan, dapat dirancang produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan mereka,” katanya.

Anna bercerita bahwa perempuan di seluruh dunia biasanya adalah sebagai manajer keuangan rumah tangga dan mereka yang menentukan tabungan keluarga.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tabungan adalah pintu gerbang menuju inklusi keuangan bagi perempuan.

Namun, kata Anna, berdasarkan data Global Findex 2017, di Indonesia hanya sedikit perempuan yang memiliki rekening tabungan di bank. “Masih ada 22% perempuan Indonesia yang menabung secara informal,” jelasnya. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Per September 2024, Home Credit Membantu Distribusi Produk Asuransi ke 13 Juta Nasabah

Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More

2 hours ago

Berkat Hilirisasi Nikel, Ekonomi Desa Sekitar Pulau Obin Tumbuh 2 Kali Lipat

Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More

3 hours ago

Menkop Budi Arie Dukung Inkud Pererat Kerja Sama dengan Cina-Malaysia di Pertanian

Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More

3 hours ago

Ajak Nasabah Sehat Sambil Cuan, BCA Gelar Runvestasi

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More

4 hours ago

IHSG Ambles hingga Tembus Level 7.200, Ini Tanggapan BEI

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

4 hours ago

BEI Gelar CMSE 2024, Perluas Edukasi Pasar Modal ke Masyarakat

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More

5 hours ago