Ekonomi dan Bisnis

Perekonomian Nasional Masih Dibayangi Ketimpangan

Jakarta– Permasalahan ketimpangan ekonomi atau gini ratio seakan masih membayangi perekonomian nasional. Ditengah tumbuhnya perekonomian nasional diangka 5 persen, namum angka gini ratio seakan masih tinggi.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf saat menjelaskan paparannya di acara simposium nasional “Sistem Perekonomian Indonesia: Peluang dan Tantangan Ekonomi Pasar Pancasila” di Hotel Bidakara Jakarta.

“Domestik kita menghadapi persoalan-persoalan berat, kita selalu tumbuh diatas 5%. Tapi gini rationya masih saja tinggi. Ekonomi kita tumbuh tapi tidak mengurangi kemiskinan. Dan syukur-syukur dalam 2 dan 3 tahun terakhir gini rationya menurun meski tidak signifikan,” ungkap Syarkawi di Hotel Bidakara Jakarta, Senin 19 Febuari 2018.

Syarkawi mengatakan bahwa angka gini ratio saat ini masih tinggi, dimana gini ratio di bawah  kepemimpinan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat ini tercatat sebesar 0,391 masih sangat jauh jika dibandingkan dengan indeks gini ratio pada zaman Gus Dur dimana indeks gini ratio 0,31 pernah dicapai Indonesia.

Baca juga: Sertifikasi Tata Kelola Untuk Perekonomian Nasional

Dirinya menilai, idealnya gini ratio dapat diturunkan hingga 0,2 sebab selama ini negara-negara sejahtera di Eropa rata-rata indeks gini rationya hanya berkisar antara 0,2 sampai 0,29.

Tak hanya itu, untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi diangka 7 persen, Pemerintah tidak cukup dengan mengandalkan konsumsi semata terlebih di saat daya beli masyarkat  melemah. Dirinya mengimbau pemerintah untuk mendorong sektor produksi berbasis teknologi.

“Tujuan ekonomi Pancasila mendorong productivity melalui pendekatan teknologi. Kalau mau tumbuh 7% product growth harus jadi concern pemerintah,” tukas Syarkawi.  (*)

Suheriadi

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

12 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

13 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

13 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

15 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

15 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

17 hours ago