Faktor eksternal dari Amerika Serikat (AS), termasuk kenaikan suku bunga acuan AS dinilai tidak akan terlalu berdampak pada pasar modal Indonesia. Berdasarkan pengamatan BNPP IP, lanjut Adi, sejauh ini dampak yang ditimbulkan oleh pasar global cenderung tak berlangsung lama.
“Perekonomian Indonesia juga menunjukan tanda-tanda perbaikan, yang tercermin melalui meningkatnya pertumbuhan cadangan devisa luar negeri Indonesia sebesar 13 persen menjadi USD114 milliar,” tambahnya.
Sementara itu nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat relatif stabil di kisaran Rp12.950 hingga Rp13.700 pada satu tahun terakhir, dan ditutup di level Rp13.473 pada akhir tahun 2016. Selain itu aliran dana asing ke pasar obligasi pemerintah Indonesia juga meningkat 17,7 persen mencapai Rp692 triliun.
Tingkat inflasi dan arah suku bunga rendah yang saat ini berlangsung, juga diharapkan mampu mendongkrak daya beli masyarakat. (*)
Page: 1 2
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More