News Update

Perekonomian Indonesia Dibayangi Bubble

Jakarta– Perekonomian Indonesia dibayangi Bubble Economy (Ekonomi Buih). Hal tersebut tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi yang stagnan di angka 5 persen dan juga masih bertumpunya perekonomian kepada sektor non-tradable atau padat modal.

Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom senior Didin S. Damanhuri saat menjelaskan paparannya di acara simposium nasional “Sistem Perekonomian Indonesia: Peluang dan Tantangan Ekonomi Pasar Pancasila” di Hotel Bidakara Jakarta. Didin juga menambahkan, pemerintahan harus segera mengkoreksi paket kebijakan ekonomi guna menghindari terjadinya Bubble Economy.

“Dengan konten pertumbuhan ekonomi yang stagnan ditambah makin bertumpunya ekonomi pada sektor non-tradable yang tumbuh 5-10 persen sementara manufaktur atau tradeble semakin turun hanya 3,8 persen, dikhawatirkan ekonomi Indonesia kembali masuk perangkap Ekonomi Buih yang bisa menjadi sumber krisis baru,” jelas Didin di hotel Bidakara Jakarta, Senin 19 Febuari 2018.

Ekonom yang menjadi salah satu pendiri INDEF ini juga menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi dibayangi bubble dan tidak akan berkualitas bila masih bertumpu pada sektor padat modal. Tak hanya itu, dirinya juga mengimbau pemerintah untuk benar benar menerapkan ekonomi kerakyatan dengan tidak hanya fokus membangun infrastruktur saja. Hal itu perlu dilakukan jika tidak ingin perekonomian Indonesia dibayangi bubble economy.

“Prasyarat pengembangan ekonomi kerakyatan disamping memang dibutuhkan infrastruktur, juga mutlak harus ditopang oleh kebijakan ekonomi yang pro UMKM dan pertanian,” tambah Didin.

Baca juga : Sektor Manufaktur Diklaim Mampu Percepat Pertumbuhan Ekonomi 

Dirinya berharap, stabilitas ekonomi makro kedepan dapat diorientasikan kepada peningkatan kesejahteraan dimana bergeraknya sektor ril dan berkurangnya kemiskinan dan ketimpangan. Hal itu dapat diwujudkan dengan kebijakan ekonomi yang menyeluruh dan merata secara ekonomi kerakyatan. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

8 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

8 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

10 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

10 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

11 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

11 hours ago