Jakarta–Bank Indonesia (BI) terus mengamati kondisi perekonomian global yang sampai saat ini belum menunjukkan perbaikan yang signifikan. Menurut Bank Sentral, kondisi perekonomian global masih belum sesuai dengan harapan.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, di Gedung BI, Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2016. Menurutnya, ada tiga hal utama yang sejauh ini menjadi perhatian BI, yaitu kondisi moneternperekonomian global, fiskal dan sektor riil.
“Kalau kita lihat moneter itu banyak hal yang bisa memengaruhi kondisi moneter dan kebijakan moneter. Satu pasti mengenai kondisi global, dan kita tahu bahwa global ini belum sesuai harapan,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menilai, proyeksi perekonomian global terus mengalami koreksi. Sementara pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju seperti di kawasan Eropa masih rendah. Hal ini tentu berdampak juga pada perekonomian nasional.
(Baca juga : SUN Dikuasai Asing, RI Rentan Gejolak Global)
“Dibanding estimasi awal tahun, proyeksi global terjadi revisi ke bawah, ekonomi AS ke bawah, Eropa dan Jepang belum jalan,” ucap Mirza.
Melambatnya perekonomian di negara-negara maju, diperparah dengan adanya pelemahan pertumbuhan di ekonomi China. Mirza menjelaskan, ekonomi China yang hanya mampu tumbuh 6% telah berdampak pada ekonomi negara berkembang seperti Indonesia.
“China tidak melambat tapi masih lambat, kalau ketika booming (komoditas) 10-12% sekarang kalau bicara ekonomi China hanya 6,3-6,5%. Itu pengaruhi banyak hal di Indonesia terutama harga komoditi, tambang dan kebun,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More
Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More
Jakarta - Kandidat Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dan Donald Trump, saat ini tengah bersaing… Read More
Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (5/11) berakhir ditutup pada zona… Read More