Headline

Peredaran Uang Kering, Jokowi Singgung Dana Pemda Nganggur di Bank

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah daerah (pemda) untuk dapat segera menyerap dana pemda yang tersimpan di bank. Dengan demikian perekonomian daerah akan bergerak yang nantinya akan menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurutnya, penyerapan dana pemda yang masih minim dan menganggur di bank sudah menjadi budaya pemda. Sehingga hal tersebut membuat peredaran uang didaerah tersebut kering. Alhasil perekonomian di daerah itu sendiri tidak bergerak secara maksimal.

“Jangan kita ada budaya senang naruh di bank dan idle (nganggur) selama berbulan-bulan, sehingga uang jadi kering, harus kita bangun sebuah budaya kerja, uang APBD itu haru segera dikeluarkan,” ujar Jokowi saat Rakornas Pengendalian Inflasi, di Jakarta, Kamis, 27 Juli 2017.

Oleh sebab itu, dirinya meminta agar dana pemda atau penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) yang ditransfer dari pusat ke daerah dapat segera digunakan sejak awal tahun agar penyerapan dana pemda semakin cepat, sehingga dana tersebut tidak menumpuk di akhir tahun.

“Pemerintah daerah itu sering terlambat mengeluarkan uang di APBD, baik kabupaten provinsi, maupun pemerintah pusat, itu pada kebut-kebutan di bulan-bulan di akhir tahun. Itu akhir tahun mulai november itu baru pada mulai,” ucap Jokowi.

Selama ini, penggunaan dana pemda baru digunakan di akhir-akhir tahun yang menyebabkan pergerakan ekonomi di daerah tersebut melambat. Seharusnya, dana pemda yang ditransfer pemerintah pusat dapat digunakan untuk di awal tahun seperti pembangunan infrastruktur.

“Kita harus bangun sebuah budaya kerja, uang APBD itu segera dikeluarkan, jangan sampai sudah ditransfer dari pusat DAU tidak segera digunakan, sehingga penggunaan uang di daerah jadi sedikit. harusnya dimulai pengaturannya sejak awal,” katanya.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, Posisi simpanan pemda di perbankan pada akhir Februari 2017 tercatat sebesar Rp168,43 triliun. Jumlah ini mengalami penurunan Rp16,9 triliun dari realisasi simpanan yang menganggur di bank pada periode yang sama 2016 sebesar Rp185,37 triliun. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Kebebasan Finansial di Usia Muda: Tantangan dan Strategi bagi Gen-Z

Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More

17 mins ago

BPS Catat IPM Indonesia di 2024 Naik jadi 75,08, Umur Harapan Hidup Bertambah

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More

36 mins ago

Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Raih Penjualan Rp2,02 Triliun di Kuartal III-2024

Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More

1 hour ago

Utang Luar Negeri RI Naik di Triwulan III 2024, Tembus Rp6.797 Triliun

Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More

2 hours ago

Wamenkop Ferry: Koperasi Susu Boyolali Harus jadi Pelaku Industri Pengolahan

Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More

2 hours ago

Finalisasi KUB dengan Bank Jatim, Bank Banten Optimis Segera Teken Shareholder Agreement

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More

2 hours ago