Ilustrasi: Gedung BRI di Jakarta. (Foto: Istimewa)
Oleh: A. Mikail Mo, Peneliti The Asian Institute for Economic and Capital Market
LOMBA sepertinya belum selesai, meski sudah mendekat garis finish. PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI (BBRI) yang sejak 20 tahun terakhir menjadi jagoan perolehan laba terbesar, meski masih juara laba (bank only), tapi mulai tampak “kelelahan”. Tahun 2024 lalu, laba BBRI mencapai Rp54,84 triliun. Selisih hanya Rp130 miliar dari PT Bank Central Asia atau BCA (BBCA) yang meraih laba Rp54,71 triliun. Sementara PT Bank Mandiri (BMRI) raih laba Rp51,14 triliun. Inilah tanda-tanda BBRI sudah kehilangan tenaga dalam perebutan juara laba?
Jika melihat laporan keuangan yang dipublikasikan, bank-bank kakap atau bank-bank KBMI 4, sungguh menarik. Ada tendensi laba besar dengan memecah “celengan semar” untuk mempertahankan laba tetap jumbo. Bank-bank yang masuk KBMI 4, BMRI, BBRI, BBCA, dan PT Bank Negara Indonesia atau BNI (BBNI). Tiga bank pertama yang disebutkan merupakan bank yang saling seru dalam lomba pencapaian laba, maklum ukuran asetnya pun tidak berbeda jauh dibandingkan dengan BBNI yang di posisi empat.
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More