Jakarta – PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) melihat bahwa dalam tiga bulan tersisa sebelum akhir tahun 2023, percepatan belanja pemerintah dan distribusi anggaran pemilihan umum (pemilu) 2024 menjadi katalis yang dapat mendorong pasar saham Indonesia (IHSG) menguat lebih lanjut.
Senior Portfolio Manager Equity MAMI, Caroline Rusli, CFA, mengatakan bahwa, saat ini adalah kesempatan yang baik bagi investor jika ingin berinvestasi di pasar saham Indonesia, dimana dapat memanfaatkan kondisi The Fed yang belum mengubah arah kebijakan suku bunganya.
Baca juga: Mirae Asset Revisi Target IHSG jadi 7.400 Hingga Akhir Tahun, Ini Gara-Garanya
Hal ini disebabkan oleh pasar saham Indonesia yang menawarkan valuasi rendah, namun memiliki fundamental perekonomian domestik yang positif.
“Perubahan sikap The Fed yang lebih akomodatif akan menjadi game changer bagi pasar, baik untuk kelas aset saham maupun obligasi,” ucap Caroline dalam seeking alpha bulan Oktober dikutip, 22 Oktober 2023.
Meski begitu, Caroline menambahkan bahwa, terdapat beberapa faktor risiko yang perlu dicermati oleh para investor, seperti implikasi dari pandangan ‘higher for longer’ yang berdampak pada meningkatnya imbal hasil US Treasury dan nilai tukar USD.
“Memberi tantangan bagi kebijakan moneter dan berpengaruh pada imported inflation di kawasan negara berkembang, termasuk Indonesia, di samping itu kenaikan harga minyak dapat menjadi faktor negatif bagi konsumsi karena mengurangi daya beli masyarakat,” imbuhnya.
Adapun, Caroline melihat ada beberapa sektor yang direkomendasikan oleh MAMI diantranya adalah communication services, sektor defensif yang diuntungkan dari situasi persaingan yang kondusif, ruang pertumbuhan top line yang stabil dan penerima manfaat dana kampanye lewat meningkatnya belanja masyarakat akan pulsa.
Baca juga: Industri E-Commerce Diprediksi Belum Mencapai Profitabilitas, Bagaimana Pergerakan Sahamnya?
Lalu, ada sektor Financials memiliki pandangan yang lebih positif terutama pada perbankan besar yang tetap bisa mendapatkan funding dengan biaya bunga yang rendah sementara cost of credit terus membaik.
Terakhir, sektor green energy yang mampu menangkap pertumbuhan struktural di bidang energi terbarukan, dimana transisi menuju era dekarbonisasi menguntungkan bagi Indonesia yang kaya akan komoditas yang digunakan dalam teknologi energi baru terbarukan. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More