Perbankan Syariah di RI Masih Terkendala Aset dan Literasi

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia per Oktober 2019 hanya mencapai 6,4 persen. Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Toni Subari mengaku, rendahnya pertumbuhan ini disebabkan oleh beberapa tantangan, seperti terbatasnya aset hingga kurangnya literasi dan inklusi keuangan.

Memang, perbankan syariah adalah industri yang berumur muda yang masih memiliki keterbatasan jaringan. Sehingga market size perbankan syariah belum terlalu besar. Toni mengungkapkan, adanya perbedaan signifikan dalam jumlah aset dan jumlah perbankan syariah. Perbedaan market size ini berpengaruh pada pangsa pasar perbankan syariah yang hanya mencapai 5,94 persen.

“Total aset perbankan syariah ini Rp496 triliun sedangkan perbankan konvensional totalnya Rp7.905 triliun. Jadi tantangan di perbankan syariah adalah total aset dan jumlah perbankannya,” ucap Toni pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI di Jakarta, Senin, 25 November 2019.

Selain itu, tambah dia, rendahnya inklusi dan literasi keuangan perbankan syariah juga menjadi penyebab krusial rendahnya performa perbankan syariah. Adapun berdasarkan Survey Nasional Literasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan syariah mencapai 8,9 persen. Sedangkan, tingkat inklusi hanya mencapai 9,1 persen.

Toni pun mengakui bahwa rendahnya pemahaman masyarakat ini menjadi tantangan besar keuangan syariah. Menurutnya, memang ada perbedaan mendasar antara keuangan konvensional dan syariah.

“Literasi dan inklusi perbankan syariah memang kami akui sangat rendah dibanding perbankan konvensional. Isu utama adalah pemahaman masyarakat tentang perbankan syariah. Tantangannya bagi kami adalah bagaimana menjelaskan keuangan syariah dengan bahasa yang sederhana pada masyarakat karena prinsipnya cukup berbeda secara mendasar,” paparnya.

Solusi cepat diperlukan bagi masalah rendahnya aset, literasi, dan inklusi keuangan di perbankan syariah. Pengenalan masyarakat akan keuangan syariah perlu diperluas, sehingga kinerja perekonomian syariah Indonesia dapat tumbuh lebih baik lagi. (*) Evan Yulian Philaret

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas, BRI Telah Salurkan KUR Rp158,6 T per Oktober 2024

Jakarta - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp158,60… Read More

1 hour ago

OJK Panggil dan Awasi Ketat KoinP2P, Ini Alasannya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tegas melaksanakan langkah-langkah pengawasan secara ketat terhadap PT… Read More

2 hours ago

149 Saham Hijau, IHSG Dibuka Menguat 0,48 Persen

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

2 hours ago

Rupiah Diprediksi akan Tembus Rp16.000 per Dolar AS

Jakarta - Rupiah berpeluang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat ketegangan geopolitik Ukraina dan Rusia… Read More

2 hours ago

Harga Emas Antam Menggila! Sekarang Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Jumat, 22 November… Read More

3 hours ago

IHSG Berpeluang Melemah, Simak 4 Rekomendasi Saham Berikut

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

4 hours ago