JK Tekankan Pentingnya Tingkat Pengawasan Perbankan
Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, menilai kondisi perbankan nasional masih cukup kuat walau dihadapkan ketidakpastian ekonomi global. Hal tersebut tercermin dari Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan yang masih cukup tinggi, yaitu sebesar 22,6% di Juni 2019.
“Kami melihat kondisi perbankan nasional juga masih cukup kuat menghadapi resiko-resiko yang timbul akibat tekanan ekonomi global, perang dagang dan pelemahan harga komoditas,” kata Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan di Plaza Mandiri Jakarta, Senin 9 September 2019.
Selain itu, kualitas aset perbankan nasional juga terus membaik, dengan rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,5%, menurun bila dibandingkan dengan bulan Juni 2018 yang sebesar 2,67%. Untuk itu, pihaknya menyadari tantangan perbankan nasional ke depan masih kan terus meningkat.
Panji menyebut, tantangan tersebut diyakini akan menekan permintaan kredit perbankan nasional. Oleh karena itu, bank-bank nasional harus lebih selektif dalam penyaluran kredit dengan tetap mempertimbangkan prospek bisnis yang semakin ketat.
“Kami melihat masih cukup banyak peluang-peluang bisnis bagi perbankan nasional baik peluang bisnis kredit dan bisnis transaksi.
Beberapa sector yang prospektif adalah yang didorong oleh berbagai program pemerintah, yaitu sektr jasa kesehatan, farmasi, pendidikan, ekonomi kreatif dan pariwisata,” jelas Panji.
Sebagai informasi, penyaluran kredit secara konsolidasi Bank Mandiri masih tetap tumbuh 9,5% year on year, menjadi Rp820 triliun. Pertumbuhan tertinggi dicapai segmen Corporate Banking, yang tumbuh sebesar 21,2% year on year, dan Micro yang tumbuh tumbuh sebesar 23,6% year on year (yoy).
Lebih dari itu, pertumbuhan kredit sebesar 9,5% ini diikuti oleh perbaikan kualitas aset, ditunjukan oleh penurunan Rasio Gross NPL menjadi 2,6%,atau turun sebanyak 54 basis points (bps) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More