Perbankan Harus Manfaatkan Penurunan Bunga The Fed

Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghimbau kepada seluruh pelaku perbankan maupun pelaku usaha untuk dapat memanfaatkan momentum penurunan suku bunga acuan Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) Kamis dini hari tadi menjadi kisaran 1,5% hingga 1,75%.

Dirinya menilai, penurunan suku bunga The Fed itu kelak akan ditransmisikan kepada penurunan kebijakan suku bunga oleh Bank Indonesia dan dapat lebih menggairahkan pasar.

“Ini artinya ruang untuk tumbuh bisa lebih besar lagi dan ini kita harapkan, momentum penurunan ini oleh para pengusaha jangan dilewatkan, karena kalau momentumnya terlewatkan, nanti opportunity nya menjadi tidak secara optimal bisa mendukung pertumbuhan ekonomi yang menyerap tenaga kerja,” jelas Wimboh di Jakarta Kamis 31 Oktober 2019.

Wimboh menambahkan, hingga akhir tahun ini diperlukan strategi dalam menguatkan stabilitas sektor jasa keuangan di tengah pelemahan ekonomi global antara lain dengan meningkatkan permodalan, likuiditas, dan Cadangan Kerugian Penilaian Nilai (CKPN), kemudian membangun kepercayaan pasar.

Tak hanya itu, regulator juga akan terus mendorong mesin baru penggerak sektor riil guna mengembangkan sektor berefek bergulir seperti pariwisata, industri ekspor dan subsititusi impor. “Sektor jasa keuangan juga masih memiliki ruang permodalan untuk mendorong perekonomian nasional,” kata Wimboh.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, kondisi stabilitas sektor jasa keuangan hingga pekan keempat Oktober dalam kondisi terjaga di tengah perlambatan pertumbuhan perekonomian global. Intermediasi sektor jasa keuangan tercatat membukukan perkembangan yang stabil dengan profil risiko yang terkendali.

Data September menunjukkan CAR perbankan sebesar 23,38 persen, Risk Based Capital (RBC) asuransi jiwa 667,47 persen, RBC asuransi umum 321,4 persen dengan gearing ratio perusahaan pembiayaan 2,72 kali. Risiko kredit dan pembiayaan juga terjaga dengan NPL gross 2,66 persen dan NPL nett 1,15 persen. NPF gross 2,66 persen dan NPF nett 0,55 persen. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

7 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

8 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

8 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

10 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

10 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

13 hours ago