JK Tekankan Pentingnya Tingkat Pengawasan Perbankan
Jakarta – Industri perbankan dinilai akan lebih mampu bertahan atau survive dibandingkan industri lain ditengah pandemi saat menjalani new normal ke depan.
Ekonom Senior Aviliani menilai, menghadapi new normal, industri perbankan sudah menyesuaikan diri dengan mengembangkan bisnis digital jauh sebelum pandemi terjadi. Terlebih saat ini industri perbankan masih dalam kondisi sehat dibanding industri lainnya.
“Bank sudah melakukan digital sebelum COVID-19. Makanya yang paling survive memang bank di masa pandemi ini. Karena semua orang sudah menggunakan mobile banking untuk transaksi,” kata Aviliani melaui video conference MarkPlus Industry Roundtable di Jakarta, Selasa 2 Juni 2020.
Aviliani yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perbankan, Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menambahkan, ke depannya perbankan harus cermat menilai debitur dan nasabanya saat menjalani new normal.
Diharapkan perbankan dapat menilai dan monitoring segmen penyaluran kredit miliknya kedepan. Terlebih bisnis kini mulai berubah baik dari konvensional maupun digital seperti sektor tekstil maupun pakaian.
“Misalnya Uniqlo mereka dengan kondisi WFH saat ini produknya tidak laku. Tapi akhirnya mereka jualan pakaian yang khusus untuk di rumah. Sehingga omzetnya masih naik. Kemudian Sritex sekarang jualannya masket. Problemnya UKM kita ini untuk melakukan switch barangnya agak lambat,” jelas Aviliani.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia mulai mempersiapkan untuk memberlakukan aktivitas new normal pasca PSBB. New normal sendiri adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan COVID-19.
Adapun prinsip utama dari new normal yaitu penyesuaian diri dengan pola hidup yang baru seperti melakukan aktivitas sehari-hari. Pola hidup baru yang dimaksud adalah dengan mengurangi kontak fisik dengan orang lain, menghindari kerumunan, serta bekerja, bersekolah dari rumah. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More