Categories: Perbankan

Perbanas Proyeksikan Kredit Perbankan Tumbuh 14% di 2015

Pertumbuhan kredit 2015 dapat mencapai 14% asal pemerintah bisa mendorong belanja pemerintah lebih maksimal lagi, karena ini akan menjadi lokomotif untuk pertumbuhan ekonomi. Rezkiana Nisaputra

Jakarta –Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan di 2015 dapat tumbuh di angka 14% atau masih sejalan dengan target pertumbuhan kredit Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berada pada kisaran 13%-15%.

Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Ketua Umum Perbanas, Sigit Pramono, di Jakarta, Kamis, 3 September 2015. Dirinya mengaku optimis, perkiraan pertumbuhan kredit yang sebesar 14% di 2015 ini dapat tercapai hingga akhir tahun.

“Kita harus optimis, karena kalau kita pesimis gak akan terjadi nanti di angka segitu. Biasanya sampe akhir tahun kan ada banyak permintaan, tapi kali ini kita tidak bisa terlalu optimis, tapi kalau 14% kita masih bisa optimis,” ujarnya.

Menurutnya, kredit di 2015 dapat tumbuh 14% asal pemerintah bisa mendorong belanja pemerintah lebih maksimal lagi, karena hal tersebut akan menjadi lokomotif untuk pertumbuhan ekonomi, sehingga berdampak kepada perbaikan penyaluran kredit perbankan di tahun ini.

“Kalau pengeluaran pemerintah itu pengaruhnya bisa seketika. Misalnya, kalau banyak pengeluaran untuk bangun infrastruktur, itu kan sektor seperti semen, besi, dan lain-lain akan ketarik semua. Jadi mereka ada permintaan di proyek-proyek pemerintah,” tukasnya.

Kendati demikian, dia menambahkan, jika pertumbuhan kredit di bawah kisaran 15%-20%, maka pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan tidak akan menyentuh angka 5% pada 2015. Namun, pertumbuhan kredit di Semester II ini akan lebih baik jika dibandingkan dengan Semester sebelumnya.

“Kalau ternyata banknya tidak bisa mendukung sampe 15%-20%, pertumbuhan ekonomi akan turun lagi. Jadi makanya bank harus siap. Nah kalau kreditnya turun, seperti saya bilang ekonominya di 4,9% atau 4,8% yaa berarti lebih rendah dari itu kreditnya,” tutup Sigit. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

2 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

2 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

3 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

22 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

22 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

22 hours ago