Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) dalam waktu dekat berencana untuk menerbitkan sukuk serta menerbitkan saham baru (rights issue). Kedua aksi korporasi tersebut dilakukan guna meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR).
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur Bank Muamalat Achmad K. Permana, disela acara di Tapas Cafe Jakarta. Walau begitu dirinya mengaku belum bersedia menjelaskan jumlah nilai dan target dalam aksi tersebut.
“Saya nanti akan disclose ya, mudah mudahan Tangal 18 Juli saya akan lakukan dan Insyaallah dalam rangka proses perbaikan ada dua tahap,” kata Permana di Jakarta, Jumat 6 Juli 2018.
Baca juga: Faktor Wasit Jadi Alasan Muamalat Pilih Ilham Habibie Jadi Komut
Seperti diketahui langkah perbaikan tersebut memang telah disetujui pada RUPST bank Muamalat beberapa waktu lalu. Dalam persetujuan itu disetujui tindakan penerbitan sukuk, pembelian dan penjualan asset perseroan. Langkah-langkah corporate action ini masih akan berlanjut yang direncanakan untuk diselesaikan pada kuartal 3 tahun 2018.
Sebagai informasi, menurut data laporan keuangan kuartal pertama 2018 Bank Muamalat tercatat rasio kecukupan modal (CAR) bank syariah nomer Wahid di Indonesia ini sebesar 10,16%. Sementara Dana pihak ketiga (DPK) Bank Muamalat tercatat tumbuh sebesar 8,66 persen dari nilai Rp43,40 triliun pada Maret 2017 menjadi Rp47,16 triliun pada Maret 2018.(*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More