Bank Indonesia; Kebijakannya berimbas positif. (Foto: Erman)
Paket kebijakan yang diterbitkan BI berdampak positif. Imbasnya pasar obligasi ikut membaik. Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Perbaikan di pasar obligasi diperkirakan masih akan berlanjut. Kondisi ini tercermin dari kenaikan di beberapa seri obligasi. Hal ini menandakan optimisme kembali muncul di tengah mulai maraknya sentimen positif yang beredar.
Menurut Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, kenaikan beberapa data Amerika Serikat (AS) sebelumnya, serta mulai adanya aksi beli terhadap obligasi yang pada periode sebelumnya melemah, telah memberikan sentimen positif.
“Termasuk juga pergerakan Rupiah yang berdasarkan BI (Bank Indonesia) masih dapat menguat dan disertai dengan rilis deflasi yang cukup direspon baik memberikan sentimen positif,” ujar Reza dalam risetnya, di Jakarta, Jumat, 2 Oktober 2015. Menurutnya,
Selain itu, masih adanya imbas positif dari paket kebijakan yang dikeluarkan, terutama dari sisi BI. Kebijakan tersebut mendapat tanggapan yang cukup positif. Pada obligasi pemerintah, laju yield mampu berbalik turun, tenor jangka menengah memimpin penurunan.
“Penurunan yield untuk masing-masing tenor rata-rata ialah untuk pendek (1-4 tahun) rata-rata mengalami penurunan yield -12,70 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun sebesar -24,45 bps dan panjang (8-30 tahun) turun -18,98 bps,” tukasnya.
Pada seri FR0070 yang memiliki waktu jatuh tempo ±9 tahun dengan harga 94,85% dan yield 9,27% atau turun -33,7 bps dari sehari sebelumnya di harga 92,99% dan yield 9,60%. Untuk FR0071 yang memiliki waktu jatuh tempo ±14 tahun dengan harga 97,50% dan yield 9,33% atau turun -47,79 bps dari sehari sebelumnya di harga 94,03% dan yield 9,81%.
Sementara pada laju obligasi korporasi, kata dia, memperlihatkan perubahan yield yang mulai terbatas kenaikannya dan cenderung turun seiring mulai kembalinya aksi beli yang terjadi. “Untuk yield pada rating BBB dengan tenor 9-10 tahun turun ke kisaran 15,55%-15,60% dan pada rating AA naik di kisaran 12,10%-12,15%,” tutupnya. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More