News Update

Perbaikan Ekonomi dan Stimulus Pemerintah Bakal Topang Kredit Sektor Perumahan

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) melaporkan bahwa sektor perumahan nasional mampu terus tumbuh dengan stabil hingga paruh pertama tahun 2021. Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo menilai, salah satu faktor pendorong pertumbuhan ini adalah stimulus-stimulus yang diberikan pemerintah ke sektor perumahan.

Haru mengungkapkan, sektor real estate atau perumahan mampu tumbuh sebesar 2,82% secara tahunan di kuartal-II tahun ini. Angka ini tercatat lebih tinggi dibandingkan tahun lalu dan kuartal-IV 2020 yang masing-masing sebesar 2,31% dan 1,25%.

“Mulai dari OJK, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, yang memberikan stimulus berupa pelonggaran dari segmen first home buyer berupa penurunan risiko ATMR, pelonggaran LTV, subsidi bunga, dan lain-lain,” jelas Haru dalam press conference Himbara, Kamis, 5 Agustus 2021.

Lebih lanjut pada periode yang sama, ia mengungkapkan bahwa harga rumah secara nasional menunjukkan pertumbuhan yang relatif stabil yaitu pada tingkat 5,02% secara (yoy). Pertumbuhan ini didorong signifikan dari perumahan tipe 70 sebesar 6,08%.

Ke depan, Bank BTN optimis pertumbuhan di sektor perumahan akan terus stabil dan semakin meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi. Perseroan akan terus bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, instansi pemerintah, dan swasta.

Apalagi, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi yang sudah menunjukkan perbaikan, diharapkan akan mendongkrak sektor perumahan. Untuk itu, Haru mengaku, pihaknya siap mengawal pemulihan ekonomi nasional di sektor perumahan. Pasalnya, selama ini sektor perumahan menjadi salah satu lokomotif dalam turut serta memulihkan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19.

Menurut Haru, momentum pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua 2021 yang sangat baik perlu dikawal oleh perbankan agar bisa memenuhi target pemerintah hingga akhir tahun ini. “Bank BTN konsisten untuk tetap fokus pada pembiayaan perumahan khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” jelas Haru.

Dia mengungkapkan, pertumbuhan sektor perumahan mempunyai peluang yang sangat besar untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang terganggu pandemi Covid-19. Pertumbuhan sektor perumahan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi lainnya.

“Dengan pertumbuhan PDB tersebut, maka kita optimistis bahwa sektor riil khususnya perumahan akan terus tumbuh. Sektor perumahan memiliki multiplier effect terhadap 174 sub-sektor lainnya dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain seperti Jasa Real Estate, Perdagangan, Jasa Keuangan dan Perbankan, serta sektor lainnya,” tutupnya. (*)

Editor: Rezkiana Np

Evan Yulian

Recent Posts

Optimis Capai Ekonomi 8 Persen, Pemerintah Lakukan Strategi Ini

Jakarta - Di tengah tantangan global yang terus meningkat, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8… Read More

20 mins ago

Tinggal Tap, QRIS NFC Bakal Meluncur di Kuartal I-2024

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More

1 hour ago

Diduga Kena Serangan Ransomware, BRI Pastikan Data dan Dana Nasabah Aman

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More

2 hours ago

IIF Dukung Proyek SPAM di Sumatra

Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjalin kolaborasi strategis dengan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp327,3… Read More

3 hours ago

Emiten Ritel MR.DIY Bidik Pembukaan 1.000 Toko Baru Tahun Depan

Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More

3 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Merah ke Level 6.991, Ini Biang Keroknya

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More

4 hours ago