Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan semakin berat. Hal tersebut seiring dengan masih berlangsungnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara di dunia.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, tak hanya Indonesia saja yang tercatat mengalami perlambatan kinerja perekonomian, beberapa negara lain yang telah merilis data pertumbuhan ekonomi pun mengalami hal yang sama.
“Tantangan ke depan nggak gampang. Kalau dilihat pertumbuhan ekonomi negara-negara lain yang sudah rilis menunjukkan perlambatan. Pekan depan banyak sekali negara yang akan rilis dan prediksinya juga mengalami perlambatan,” kata Suhariyanto di Jakarta, Senin, 5 Agustus 2019.
Suhariyanto menjelaskan, beberapa negara mitra dagang Indonesia seperti China telah mencatatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dari 6,7 persen di kuartal II-2019 menjadi 6,2 persen di kuartal II-2018. Sedangkan untuk Amerika Serikat mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi dari 3,2 persen di kuartal-II 2018 jadi 2,3 persen di kuartal II-2019.
Tak hanya itu, tugas rumah Pemerintah untuk menjaga fundamental ekonomi dalam negeri juga perlu dijaga. Salahsatunya yang berkaitan dengan stabilitas politik, keamanan, kepastian hukum, dan pemangkasan beberapa birokrasi yang tidak perlu untuk kepentingan pertumbuhan investasi.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2019 sebesar 5,05 persen secara setahunan (YoY) atau tercatat lebih rendah dibanding kuartal II-2018 yang sempat menyentuh 5,27 persen. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng holding BUMN pangan ID FOOD dalam pelaksanaan program… Read More
Jakarta – STAR Asset Management (STAR AM) mengajak investor memanfaatkan peluang saat ini untuk berinvestasi… Read More
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More