Jakarta–Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai adanya persaingan bunga antara surat utang dan deposito dianggap menjadi penghambat untuk merealisasikan arahan pemerintah terkait dengan suku bunga single digit.
Baca juga: NPL Tinggi Bikin Suku Bunga Kredit Sulit Turun
Direktur Eksekutif Indef, Enny Sri Hartari mengungkapkan, saat ini pemilik dana besar yang ada di dalam negeri sangat terbatas, di mana mayoritas dari mereka tertarik menaruh dananya di surat utang negara dibanding deposito.
“Ketika Menkeu menyetujui penerbitan surat utang, maka pemilik modal ini akan tertarik membeli SUN (surat utang negara) dibanding menaruh di perbankan. Ini yang dikhawatirkan menjadi perang suku bunga,” ujarnya di Jakarta, Senin, 6 Februari 2017. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, dari total jumlah investor pasar modal… Read More
Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sebelumnya telah menetapkan kebijakan tarif resiprokal terhadap… Read More
Jakarta – Kapasitas ruang fiskal APBN masih sangat terbatas dalam mendanai berbagai proyek transisi energi… Read More
Jakarta - Tahun 2024 lalu, perusahaan akuntansi multiglobal, menemukan data bahwa 53 persen pemimpin perusahaan… Read More
Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan kinerja yang solid pada kuartal I 2025… Read More
Jakarta – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengawali 2025 dengan catatan positif. Di… Read More