Ekonomi dan Bisnis

Peran Penting TKDN dalam Mendukung Pembangunan IKN Berkelanjutan

Jakarta – Pembangunan Ibukota Negara Nusantara atau IKN memiliki prinsip untuk mewujudkan kota hemat energi, pemanfaatan energi terbarukan, serta rendah emisi karbon. Untuk mewujudkan hal tersebut juga harus mengedepankan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan memastikan bahwa pembangunan IKN menggunakan sebanyak-banyaknya produk dalam negeri.

Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Kontruksi Ditjen Bina Kontruksi Kementerian PUPR, Nicodemus Daud, saat mewakili sambutan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yudha Mediawan, mengatakan, bahwa tantangan dalam pembangunan IKN saat ini adalah pada barang ataupun alat yang harus ber-TKDN sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.

“Tantangan utama di kita semua adalah bahwa sesuai arahan bapak presiden semua barang, alat harus ber-TKDN ini sudah tantangan kita bersama dan ternyata TKDN sudah mulai,” ucap Nicodemus dalam seminar hybrid ‘Mendukung Pembangunan IKN Berkelanjutan’ di Jakarta, 4 Agustus 2022.

Oleh karena itu, Kementerian PUPR memperkenalkan implementasi teknologi peraturan konstruksi yang ramah lingkungan dengan mengoptimalkan penggunaan materi lokal untuk mendukung penggunaan infrastruktur jalan dan ibukota yang berkelanjutan.

Nicodemus mengatakan, bahwa hal tersebut sejalan dengan pernyataan Presiden Jokowi terkait prinsip pembelanjaan APBN yang sebesar Rp400 triliun tidak diperuntukkan untuk belanja barang impor melainkan untuk dibelanjakan bagi penggunaan produk dalam negeri.

“Kita juga sama-sama mengetahui bahwa pada prinsipnya itu semua belanja APBN dilarang belanja impor, kemudian ada komitmen Rp400 triliun adalah minimal untuk dibelanjakan bagi penggunaan produk dalam negeri, nah dengan kondisi itu yang kemudian dibagi lagi bahwa yang untuk pusat Rp200 triliun, daerah Rp200 triliun bahkan BUMN pun juga dibebankan harus belanja produk dalam negeri, ini sudah pernyataan Presiden,” ujar Nicodemus.

Adapun, dalam pembangunan IKN terdapat rantai pasok yang dapat mendukung terwujudnya IKN itu sendiri. Ke-4 rantai pasok tersebut adalah sumber daya manusia, barang atau material, alat, dan teknologi. Namun, pada kenyataannya data utulisasi menunjukan bahwa penggunaan produk dalam negeri masih rendah yang artinya masih banyak produk material impor yang memenuhi pasar nasional.

Sehingga, dibutuhkan alat ataupun material yang dapat mendukung prinsip-prinsip pembangunan IKN Nusantara yang mengarah kepada ramah lingkungan, memiliki standarisasi dan sertifikasi menjadi penting. (*) Khoirifa

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

11 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

12 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

15 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

15 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

16 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

18 hours ago