News Update

Peran Penting Bansos Dalam Menopang Ekonomi di Kala Pandemi

Jakarta – Program bantuan sosial (bansos) memiliki peran penting untuk mendongkrak sekaligus menyelamatkan perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19 seperti ini. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk, (BCA), Jahja Setiaatmadja dalam seminar online yang digelar ISEI, Rabu, 26 Agustus 2020.

“Untuk situasi saat ini, bansos lah yang paling penting untuk menopang the whole economy karena inilah yang memberikan bantuan langsung ke masyarakat untuk para ojek online, pelaku usaha kecil, dan lain-lain. Bansos inilah yang memberikan mereka secerca air untuk dapat spending,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, melemahnya perekonomian Indonesia sejalan dengan adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di banyak wilayah di Indonesia akibat adanya pandemi Covid-19. Ekonomi Indonesia yang sebelumnya masih tumbuh dan terjaga pun kini terkena imbasnya hingga terkontraksi.

“Consumer good fashion itu 50% sampai 60% terjadi ketika lebaran saat orang mendapatkan THR. Itu orang akan celebrate, itulah moment yang ditunggu-tunggu untuk belanja besar. Lalu, ada lockdown, yang membuat orang hidup di rumah. Pasar-pasar, mall, semua tutup. Dan saat PSBB, Jakarta tidak bisa mendapatkan barang seperti saat normal. Jadi, ketika semua inventory sudah disiapkan, penjualannya malah macet,” terangnya.

Di samping itu, dirinya juga mengaku tengah concern terhadap sektor manufaktur. Sektor manufaktur, menurutnya, turut menopang sektor UMKM di Indonesia. “Tanpa ada upaya besar dari manufaktur, maka UMKM akan susah bertahan. Karena melalui manufaktur itu, barang yang masuk kategori barang jadi ,misalnya, dapat diekspor,” tambahnya.

Maka dari itu, ia menekankan pentingnya kerja sama yang erat dari berbagai macam instansi agar kredit dapat tersalurkan ke sektor manufaktur dan UMKM.

“Sebab itu perbankan siap berikan pendanaan, tapi koordinasi dari antar kementerian dan juga Pemda agar dapat alert akan UMKM-UMKM yang dapat dikembangkan supaya kita bisa maju bersama. Dan kemudian, bank juga dapat comply untuk  memberikan pinjaman secara terukur karena biar bagaimana pun dana di bank adalah dana punya masyarakat, maka harus disalurkan, dan bank itu follow the thread, bukan create the thread. Kalau create the thread itu susah sekali,” pungkasnya. (*) Steven

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BPR Syariah BDS Serahkan Cash Waqf Linked Deposit Rp111 Juta ke Warga Yogyakarta

Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More

3 hours ago

Antusiasme Mahasiswa Udayana Sambut Gelaran Literasi Keuangan Infobank

Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More

8 hours ago

Gandeng BGN, ID FOOD Siap Dukung Program Makan Sehat Bergizi

Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng holding BUMN pangan ID FOOD dalam pelaksanaan program… Read More

13 hours ago

Dukung Transformasi Digital, DMMX Luncurkan Dua Inovasi Produk Ini

Jakarta - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) terus berupaya mendukung transformasi digital, khususnya bagi… Read More

13 hours ago

STAR Asset Management: Sektor Perbankan jadi Peluang Emas di Tengah Koreksi Pasar Saham

Jakarta – STAR Asset Management (STAR AM) mengajak investor memanfaatkan peluang saat ini untuk berinvestasi… Read More

14 hours ago

BRI Insurance Beri Literasi Asuransi Syariah kepada Santri Pondok Pesantren di Sukabumi

Jakarta - Dalam rangka mendukung upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan, BRI Insurance berkomitmen turut… Read More

15 hours ago