Ekonomi dan Bisnis

Peran IAI Meningkatkan Kualitas SDM Indonesia

Jakarta – Era normal baru dan perubahan masif revolusi industri, telah memaksa pendidikan tinggi untuk beradaptasi dalam pembelajaran, termasuk di bidang akuntansi dan keuangan. Pendidikan berbasis hasil (outcome based education/OBE) dinilai sebagai langkah ideal dalam dinamika pendidikan terkini, karena memang berorientasi pada hasil, kemampuan, dan penciptaan perilaku yang baik dari lulusan pendidikan tinggi.

Ketua Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (DPN IAI), Prof. Mardiasmo saat membuka Workshop Series Kurikulum OBE: Pengembangan Berbasis Misi dan Capaian Pembelajaran mengatakan, dalam kapasitas ini, keterkaitan atau link & match antara dunia pendidikan, industri, dan profesi, menjadi penting untuk menentukan strategi pengembangan SDM akuntansi dan keuangan yang sesuai kebutuhan dunia usaha.

Menurutnya, keterlibatan asosiasi profesi dan industri dalam proses pengembangan kompetensi SDM, harus dioptimalkan karena tren atau dinamika lingkungan berubah sangat cepat, sementara kurikulum belum menyesuaikan. “IAI sendiri telah memiliki program IAI Affiliated Campus, yang merupakan program kerjasama profesi dengan perguruan tinggi, yang memberikan value antara lain pengembangan kurikulum dan silabus akuntansi, serta capacity building bagi civitas academica,” ujarnya seperti dikutip di Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2020.

Ketua Komisi Pengawas Perpajakan Kementerian Keuangan RI ini juga menyatakan, aktivitas Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd) IAI ini dapat dimaknai sebagai tindaklanjut profesi atas arahan Presiden RI pada Sidang Paripurna MPR RI, terkait lima fokus pembangunan tahun 2020-2024 yang terdiri dari: Pembangunan SDM, Pembangunan Infrastruktur, Penyederhanaan Regulasi, Penyederhanaan Birokrasi, dan Transformasi Ekonomi. Selain itu, ketika menerima delegasi IAI di Istana Negara pada pembukaan Kongres IAI ke-13, Presiden meminta akuntan bisa mengurai complexity menjadi clarity, dalam rangka memberikan kontribusi untuk mewujudkan prosperous society.

IAI sendiri telah memberikan respon atas harapan presiden, dengan menginisiasi Prakarsa 6.1: Menguasai Perubahan Menyiapkan Masa Depan. Prakarsa 6.1 merupakan program strategis DPN IAI periode 2018-2022 untuk memastikan profesi ini mampu melewati tantangan dan meraih sukses di masa depan. “Di dalamnya terdapat Prakarsa 2, yaitu IAI berupaya menyesuaikan kurikulum pendidikan akuntansi dan pendidikan profesi yang mengakomodir perkembangan teknologi dan disrupsi bisnis,” jelas Mardiasmo.

Prakarsa 2 mengamanatkan IAI untuk mengembangkan pendidikan akuntansi dan profesi yang mengakomodir teknologi bisnis, serta meningkatkan peran inklusif akuntan pendidik melalui riset akuntansi, keuangan dan bisnis. Terkait hal itu pula, IAI bersama ISEI dan AFEBI telah memprakarsai terbentuknya Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA).

Adaptabilitas SDM Akuntan dan Keuangan pada kesempatan itu, Prof. Mardiasmo mengingatkan jika produk dan layanan yang dihasilkan revolusi industri, seperti hadirnya artificial intelligence, e-commerce, big data, fintech, block chain dan crypto currency, pasti akan mengubah pendekatan akuntansi dan mentranformasi menjadi digital accounting.

“Para akuntan harus bersiap dengan perubahan ini. Akuntan di masa kini dan di masa depan harus menguasai big data, proses-proses otomasi, cloud computing, dan mampu menjalankan proses secara real time,” ucapnya.

Karena itu, transformasi ini akan membawa evolusi profesi akuntan dan membekalinya dengan berbagai skills masa depan yang dapat diandalkan. Mulai dari keterampilan teknis dan etika, dipadu dengan pengalaman, kematangan inteligensi dan kreativitas, dilengkapi kemampuan menguasai artefak digital, serta disempurnakan dengan aspek pengendalian emosi yang baik dan visi yang jernih, akan menjadi bekal unggul akuntan di masa depan.

Mantan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) ini pun mengatakan, dalam dinamika hari ini, kemampuan memecahkan masalah, kognitif, dan sosial, akan menjadi semakin penting. Sebaliknya keterampilan fisik justru akan semakin berkurang. Ini juga berdampak dalam setiap proses dan aktivitas profesi akuntan.

Diakui atau tidak, pandemi Covid-19 telah mendorong terjadinya perubahan struktural yang sangat cepat, baik di pendidikan maupun dunia kerja. Beberapa hal yang telah berubah seperti pembelajaran jarak jauh, percepatan transformasi digital di semua industri, hingga tekanan untuk memperbaharui keterampilan. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

4 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

4 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

6 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

6 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

8 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

8 hours ago