Peran Gojek Iringi Langkah TEGUK Gapai “The City that Never Sleeps”

Peran Gojek Iringi Langkah TEGUK Gapai “The City that Never Sleeps”

Jakarta – Mimpi Najib Wahab Mauluddin, Founder TEGUK, untuk melebarkan sayap usahanya ke kancah international, akhirnya terwujud. Usaha minuman kekinian yang ia rintis sejak tahun 2018 lalu itu, kini telah mendarat dengan sukses di New York City, Amerika Serikat pada 17 September 2022. Tidak hanya mengharumkan nama bangsa, tapi TEGUK juga membuktikan bahwa produk usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia bisa diterima di pasar global.

Pencapaian ini tidak dilakukan tanpa usaha yang maksimal. Gerai kecil di Kawasan Tangerang, adalah saksi perjuangan awal Najib, dan juga Maulana Hakim, CEO TEGUK, mulai merintis usaha ritel F&B di bidang produk minuman. Saat itu, mereka memiliki niat mulia hendak membuat masyarakat di kelas bawah merasakan minuman mewah, tanpa perlu mengeluarkan kocek mahal. Mereka pun mulai menyusun strategi untuk menjangkau pasar yang lebih luas, salah satunya dengan melakukan ekspansi ke berbagai daerah di tanah air.

“Yang membedakan minuman kami adalah mewah, tapi murah. Yang kedua rasa yang kami punya tidak kalah dengan rasa yang ada di Mall dengan kualitas sama. Juga, kru bisa langsung berkomunikasi dengan customer, bisa melihat langsung cara pembuatannya,” kata Najib, beberapa waktu lalu.

Selang empat tahun kemudian, niat mulia dan strategi ini pun berbuah manis. Saat ini, TEGUK telah memiliki ratusan outlet yang tersebar di daerah Jabodetabek, Bandung, Karawang, Sukabumi, Garut, Cirebon, Tasikmalaya, Sumedang, Surabaya, sampai kini gerai pertamanya bisa tiba di kota dengan julukan “the City that Never Sleeps”.

Namun rupanya, dibalik kesuksesan ekspansi yang dilakukan ke berbagai daerah ini, ternyata ada peran Gojek yang turut serta mengiringi dan mendampingi langkah demi langkah TEGUK dalam hal strategi pemasaran dan penjualan secara digital. Tepatnya, pada 2019 kerjasama antar keduanya mulai terjalin. Kerjasama ini merupakan tonggak awal bisnis minuman dengan tagline “minuman mewah tak perlu mahal” ini semakin tumbuh dan berkembang.

Gojek, melalui salah satu layanannya, yakni layanan online delivery food yang bernama GoFood, memfasilitasi TEGUK untuk menjangkau konsumen secara lebih luas tanpa terbatas ruang dan waktu. Benar saja, sejak tiga tahun terakhir kemitraan tersebut berjalan, TEGUK telah merasakan manfaat dari digitalisasi dengan bergabung bersama GoFood. Berkat dukungan berbagai solusi digital dari GoFood, bisnis Teguk berkembang pesat hingga kini memiliki 155 gerai dan 800 karyawan di berbagai wilayah di Indonesia serta omzet-nya melesat hingga mencapai 275%.

Melalui Inovasi Teknologi, GoFood Berkomitmen Dukung UMKM Naik Kelas

GoFood terus memperkuat komitmennya mendorong UMKM kuliner untuk naik kelas dan tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini terwujud dengan dukungan GoFood yang menjadi bagian dari perjalanan sukses brand minuman lokal kekinian TEGUK berekspansi ke mancanegara. Ekspansi Teguk ini menambah catatan positif UMKM kuliner lokal yang mampu menembus pasar internasional berkat go digital.

Ichmeralda Rachman, Global Head of Marketing GoFood menjelaskan, GoFood selalu mendukung perkembangan TEGUK sejak 2019, sebagaimana juga GoFood selalu berupaya mewujudkan komitmen untuk menjadi mitra andalan bagi seluruh mitra UMKM. Salah satu strategi utama GoFood adalah menghubungkan mitra UMKM dengan basis pelanggan GoFood yang loyal dan berkualitas melalui inovasi teknologi berbasis pencarian dengan pendekatan hyperlocal dan personalisasi data. “Inovasi ini merupakan bukti pemahaman mendalam GoFood sebagai pionir online food delivery akan solusi yang dibutuhkan para mitra UMKM kami,” kata Ichmeralda, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, berbagai solusi digital yang ditawarkan GoFood, salah satunya aplikasi GoBiz terbukti berhasil membantu TEGUK mengelola operasional ratusan gerainya secara digital dari waktu ke waktu. Terlebih lagi, inovasi fitur Merchant Acceptance Flow (MAF) atau Super Partner dapat mempersingkat arus proses pesanan yang masuk dan membantu setiap gerai TEGUK untuk melakukan konfirmasi atas setiap pesanan yang masuk dari pelanggan.

Selain aplikasi GoBiz yang GoFood hadirkan untuk menunjang kebutuhan TEGUK dan mitra UMKM, GoFood juga menghadirkan solusi pemasaran digital lewat GoAds untuk mendongkrak visibilitas dan penjualan resto di platform GoFood. “Solusi GoAds menawarkan beragam keuntungan yang dapat dinikmati oleh para mitra UMKM kami. Mulai dari beriklan dengan tepat sasaran, biaya iklan yang sesuai kebutuhan, serta laporan performa yang transparan yang berguna sebagai insight untuk menentukan strategi jitu bisnis ke depannya,” tambahnya.

Maulana Hakim, CEO TEGUK memaparkan, sejak pertengahan 2019 hingga 2022, TEGUK mengalami pertumbuhan pesat dari pertama kali menggunakan solusi iklan di GoFood. Dengan memanfaatkan solusi GoFood Top Banner dan Iklan Kategori, TEGUK berhasil meningkatkan brand awareness dan konsiderasi calon pelanggan untuk membeli produk TEGUK. Bahkan, dari Januari hingga Juni 2022, penjualan TEGUK mengalami kenaikan 2-3 kali lipat.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan GoFood kepada Teguk sebagai UMKM kuliner lokal sehingga kami dapat mewujudkan mimpi membawa brand lokal ke internasional. Berkat strategi pemasaran dan penjualan yang tepat sasaran melalui GoFood, kami berhasil meraih pertumbuhan bisnis yang eksponensial sejak bermitra dengan GoFood hingga akhirnya kami berani ke mancanegara, tepatnya ke New York. Ekspansi ini merupakan langkah awal kami untuk memperkuat posisi TEGUK sebagai brand lokal yang mengglobal,” ujar Maulana.

Jurus Gojek Bantu UMKM Pulih dari Masa Sulit

Inovasi teknologi digital dari hulu ke hilir yang dimiliki oleh Gojek terbukti telah memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis mitra UMKM. Berdasarkan Studi Institusi Demografis Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia/LD FEB UI berjudul “Gojek Ecosystem’s Contribution to Support National Economic During the 2020-2021 Pandemic”, pendapatan mitra UMKM GoFood rata-rata naik 66% pada 2021 dibandingkan 2020.

“Hal ini menjadi acuan bagi kami untuk terus menghadirkan beragam inovasi teknologi digital bagi lebih dari 1 juta mitra usaha kami yang mayoritasnya adalah UMKM agar dapat membawa produk lokal menjadi juara di kancah nasional maupun internasional,” kata Ichmeralda.

Usut punya usut, rupanya terdapat jurus jitu yang dilakukan Gojek untuk membantu UMKM bertahan di masa pandemi, yaitu secara berkala atau terus menerus memperbarui layanan dan fitur menarik di layanan GoFood. Pada awal bulan September 2022 ini, misalnya. Layanan GoFood menghadirkan inovasi terbaru bagi pelanggan lewat fitur Mode Hemat. Fitur ini menjadi jawaban atas kebutuhan pelanggan untuk memesan makanan dengan cara yang lebih ramah di kantong, yaitu opsi gratis ongkos kirim (ongkir).

“Selain keuntungan bagi pelanggan, hadirnya Mode Hemat ini diharapkan dapat turut mendorong potensi permintaan terhadap orderan mitra driver dan juga mitra UMKM kuliner, khususnya UMKM yang berada dalam jarak operasional mode hemat,” kata Catherine Hindra Sutjahyo, Direktur/Head of Food and Indonesia Sales & Ops PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, beberapa waktu lalu.

GoFood juga meluncurkan kampanye #RekomendAsik +62 pada Medio Agustus lalu, yang didukung inovasi teknologi rekomendasi (recommendation engine) berbasis pencarian dengan pendekatan hyperlocal dan personalisasi data yang berfokus pada kategori menu makanan, sehingga pelanggan akan mendapatkan rekomendasi berdasarkan algoritma dan lokasi, untuk mencicipi cita rasa favoritnya. Di sisi lain, teknologi ini dapat mendukung mitra usaha GoFood, termasuk para UMKM kuliner, untuk memperoleh visibilitas yang lebih besar.

Sebagai informasi, Gojek menjadi platform on-demand terkemuka di Asia Tenggara dan pelopor model ekosistem multi-layanan. Sejak 2010, Gojek terus berkembang pesat hingga telah beroperasi di Vietnam dan Singapura. Saat ini Gojek menjadi bagian dari Grup GoTo, ekosistem digital terbesar di Indonesia yang menggabungkan 2,6 juta mitra driver, 15,1 juta merchant, dan 59,3 juta pengguna bertransaksi tahunan (ATU) per 31 Desember 2021.

Dengan menghadirkan layanan on-demand, e-commerce, dan financial technology services melalui platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial, ekosistem digital GoTo mencatatkan nilai transaksi bruto (GTV) sebesar Rp461,6 triliun pada tahun 2021 atau berkontribusi sekitar 2% dari pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia di tahun yang sama. Kontribusi ini naik 0,4% dari tahun sebelumnya. Yang mana, Gojek berkontribusi sekitar 1,6% atau sebesar Rp249 triliun terhadap perekonomian nasional pada 2020. Tahun ini, diprediksi kontribusi Gojek bagi perekonomian mampu mencapai sekitar 2,5% – 3,5%, didukung oleh ekosistem digital yang semakin solid dan inovasi dari Gojek yang terus dilakukan. (*) Ayu Utami

Related Posts

News Update

Top News