Jakarta – Badan Kebijakan Fiskal (BKF) memaparkan bahwa kepemilikan investor domestik akan Surat Berharga Negara (SBN) terus meningkat setiap tahunnya. Per September 2021, porsi investor domestik mencapai 33,65% yang mana naik 7,11% jika dibandingkan Januari 2020 yang mencapai 26,54%.
“Investor perseorangan atau retail itu juga semakin meningkat tajam. Artinya banyak masyarakat yang memiliki tabungan, terutama kelas menengah keatas, mereka memiliki excessive cash dan masuk ke instrumen pasar keuangan khususnya saham dan surat berharga negara,” jelas Kepala BKF Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu pada paparan virtual, Jumat, 1 Oktober 2021.
Seiring dengan meningkatnya investor dalam negeri, jumlah kepemilikan investor asing pun ikut turun. Porsi kepemilikan asing yang tadinya 38,65% di Januari 2020 menurun hingga 21,74% di September 2020.
Febrio menjelaskan, semakin besarnya porsi investor domestik akan turut memperkuat stabilitas pasar modal Indonesia. Risiko arus modal asing keluar akibat tapering off yang akan segera dilakukan bisa semakin diminimalisir dengan berkurangnya dominasi kepemilikan asing pada SBN.
“Ini adalah kondisi yang positif dan kita harapkan bisa terus dipertahankan ke depan,” ujarnya. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan untuk mendukung target pemerintah menambah kapasitas pembangkit energi… Read More
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More
Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More
Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More