Perbankan

Per Maret 2025, Kantor Bank di RI Berkurang Jadi 23.734 Unit

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah kantor cabang perbankan di Indonesia terus menurun. Hingga Maret 2025, jumlah kantor bank tercatat sebanyak 23.734 unit.

Berdasarkan data dalam Statistik Perbankan Indonesia (SPI) edisi Maret 2025, angka tersebut menyusut sebanyak 98 kantor bank dibandingkan Februari 2025 yang mencapai 23.832 kantor.

Jika ditelusuri lebih lanjut, penurunan jumlah kantor bank telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, misalnya pada 2021, jumlah kantor bank di seluruh Indonesia mencapai 32.366 unit. Jumlah ini menurun drastis pada 2022 menjadi 25.377, atau turun sebanyak 6.989 unit.

Baca juga: 2.732 Kantor Cabang Bank Tutup dalam Sebulan, OJK Beberkan Penyebabnya

Kemudian pada 2023, jumlahnya kembali turun menjadi 24.276 kantor atau berkurang 1.101 unit dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga akhir 2024, jumlah kantor bank kembali menyusut menjadi sebanyak 23.899 unit.

Transformasi Digital Jadi Pemicu Utama

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan, penurunan jumlah kantor cabang bank umum merupakan bagian dari keputusan bisnis masing-masing bank.

Dian menjelaskan, tren penurunan jumlah cabang akan terus berlanjut seiring meningkatnya adopsi teknologi informasi dalam layanan keuangan. Perubahan ini turut memengaruhi perilaku, ekspektasi, dan kebutuhan masyarakat terhadap layanan perbankan.

“Adopsi teknologi digital dalam layanan perbankan memungkinkan nasabah mengakses layanan kapan saja dan di mana saja, sehingga meminimalisir pemanfaatan layanan kantor bank dalam hal tidak produktif dan memiliki volume transaksi yang rendah,” kata Dian dalam jawaban tertulis, dikutip, Senin, 16 Juni 2025.

Baca juga: OJK Minta Bank Digital Turunkan Suku Bunga Deposito, Begini Respons Bos Krom Bank

Dian menambahkan, penutupan kantor cabang merupakan bagian dari strategi adaptasi bank terhadap perubahan perilaku nasabah, yang kini lebih mengandalkan layanan digital.

“Dengan semakin mudahnya akses layanan melalui aplikasi dan platform daring, kebutuhan untuk datang langsung ke kantor cabang menjadi semakin minim, terutama untuk transaksi bernilai kecil atau tidak produktif,” imbuhnya.

PHK Massal Tidak Terjadi, Ada Program Pelatihan Ulang

Adapun terkait dampaknya terhadap tenaga kerja, Dian menyebut, proses pengurangan pegawai telah diantisipasi melalui program pelatihan ulang (retraining) dan realokasi ke unit bisnis lain di dalam bank.

“Hingga saat ini, potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal tidak menimbulkan persoalan besar karena bank-bank disebut telah mematuhi aturan ketenagakerjaan, termasuk dalam hal pemberian kompensasi yang layak bagi pegawai terdampak,” ungkapnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

14 mins ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

55 mins ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

1 hour ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

4 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

4 hours ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

5 hours ago