News Update

Per 31 Oktober 2017, Gardu Tol Tak Sediakan Kembalian

Jakarta–Kepala Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Juna menegaskan, guna menerapkan elektronifikasi gardu tol secara penuh pihaknya berencana untuk tidak menyiapkan uang kembalian di setiap gardu tol mulai 31 Oktober 2017.

Dirinya menyebut, hal tersebut sebagai komitmen pemerintah dalam melaksanakan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT) yang mulai diberlakukan di gardu tol.

“Ini penegasan dari sisi pelaksanaan bahwa 31 Oktober 2017 ialah waktu migrasi secara keseluruhan menjadi nontunai. Jadi menjadi perhatian kita semua 31 Oktober 2017 semua gerbang tidak lagi melayani transaksi tunai. Tidak ada lagi uang kembalian. Mari mulai hari ini beralih ke elektronik,” tegas Herry di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Jumat 8 September 2017.

Herry mengimbau masyarakat agar dengan segera menggunakan kartu uang elektronik (e-money), di mana petugas seluruh gardu tol juga akan menjual e-money tersebut.

“Kita tak sediakan kembalian namun kita siapkan e-money-nya di gardu agar masyarakat dapat langsung beli. Dan tentu ini bentuk pelayanan yang harus lebih baik di gardu Tol,” tambah Harry.

Ditemui di tempat yang sama, Subekti Syukur selaku Deputi Operasional II PT. Jasa Marga (Persero) Tbk (Jasa Marga) mengungkapkan, guna mensukseskan elektronifikasi gardu tol pada tanggal 31 Oktober mendatang, pihaknya menargetkan penyediaan sekitar 101 ribu kartu baru perhari.

“Target emang yang masih ditunggu ialah kelengkapan kartu, perkiraan ada sekitar 101 ribu penjualan kartu baru perhari selama 15 hari atau sekitar 1,5 juta kartu baru yg bisa dijual agar dapat mensukseskan program tersebut,” jelas Subekti.

Dirinya menilai, angka tersebut guna menghindari terjadinya kekurangan jumlah kartu di setiap gardu pada waktu pertama kali diberlakukannya elektronifikasi Gardu Tol pada tanggal 31 Oktober mendatang.

“Pengalaman cukup panjang, contoh saat diberlakukan di (Tol) Alam Sutera, saat mulai diberlakukan beberapa gerbang belum seluruh gardu, celakanya kartu yang dijual kurang jadi chaos (rusuh) dan kita hindari itu,” ungkap Subekti.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) berkerja sama dengan BPJT, Jasa Marga dan Himpunan Bank Milik D Negara (Himbara) telah mentargetkan penggunaan elektronikfikasi gardu tol dapat secara penuh dilakukan pada 31 Oktober 2017. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Suheriadi

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

10 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

11 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

13 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

14 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

14 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

17 hours ago